Senin 17 Nov 2025 20:14 WIB

Polisi: Pelaku Peledakan SMAN 72 Masih Lemas dan Pusing

Polisi akan mengambil keterangan pelaku peledakan pekan ini.

Tim psikologi kepolisian berada di dalam area SMA Negeri 72 Jakarta, Senin (10/11/2025). Pasca insiden ledakan pada Jumat (7/11/2025), siswa SMA Negeri 72 Jakarta untuk sementara melaksanakan kegiatan belajar secara daring. Pembelajaran online dilakukan hingga kondisi sekolah dinilai siap untuk kembali menyelenggarakan pembelajaran secara tatap muka.
Foto: Republika/Prayogi
Tim psikologi kepolisian berada di dalam area SMA Negeri 72 Jakarta, Senin (10/11/2025). Pasca insiden ledakan pada Jumat (7/11/2025), siswa SMA Negeri 72 Jakarta untuk sementara melaksanakan kegiatan belajar secara daring. Pembelajaran online dilakukan hingga kondisi sekolah dinilai siap untuk kembali menyelenggarakan pembelajaran secara tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa kondisi anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diduga merupakan pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta masih lemas. Pelaku juga masih pusing usai dilepas selang makan.

"Kondisinya masih lemas dan pusing pascadilepas alat selang makanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Polda Metro Jaya telah mengagendakan pengambilan keterangan dari ABH tersebut pada pekan ini terkait peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Polda Metro Jaya pun berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait pemeriksaan terhadap ABH tersebut. "Minggu ini, penyidik akan berkoordinasi dengan dokter yang merawat untuk kondisi ABH secara keseluruhan," kata Budi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (16/11).

Selain dokter yang merawat, pihaknya juga berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap ayah dari ABH terduga pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta. "Sudah diminta keterangan dua hari lalu," ujar Budi, Kamis (13/11).

Dia menjelaskan, pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah saksi pada ledakan yang terjadi Jumat (7/11) lalu. "Hari ini, yang diambil keterangan saksi anak ada 46 orang secara paralel dengan giat observasi dari Apsifor,” tutur Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement