REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa SMAN 72 Jakarta dilaporkan sudah mulai kembali menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka pada Senin (17/11/2025). Namun, belum semua siswa belajar di sekolah.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Chico Hakim, mengatakan terdapat 69 persen dari total siswa yang sudah kembali belajar di sekolah pada hari ini. Hal itu menunjukkan bahwa kondisi siswa SMAN 72 Jakarta telah berangsur pulih usai ledakan yang terjadi di sekolah itu pada Jumat (7/11/2025).
"Hari ini yang ikut sekolah 69 persen," kata dia ketika dikonfirmasi, Senin.
Menurut dia, pihak sekolah telah melakukan pertemuan dengan orang tua siswa secara daring untuk meminta persetujuan proses KBM secara tatap muka pada Ahad (16/11/2025). Selain itu, pihak sekolah juga telah mengirimkan surat kepada para siswa. Alhasil, mereka yang siap sudah kembali belajar di sekolah hari ini.
Ia mengakui, masih ada sebagian siswa yang belum kembali ke sekolah. Namun, mereka tetap mengikuti pelajaran secara daring atau online. Sementara sebagian lainnya juga masih ada yang harus izin sakit. "Yang sisanya masih daring, izin sakit, seperti itu," kata Chico.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku sudah berkomunikasi secara langsung dengan Kepala SMAN 72 Jakarta. Menurut dia, pihak sekolah akan berdiskusi terlebih dahulu dengan orang tua siswa sebelum kembali menggelar KBM secara tatap muka setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta.
"Mereka akan mengundang murid dan guru-gurunya untuk berdiskusi," kata dia, Ahad (16/11/2025).
Menurut Pramono, pihak sekolah sudah boleh menggelar KBM dengan normal apabila sudah memungkinkan. Namun, ia meminta pihak sekolah tak memaksakan diri jika para siswa belum siap kembali belajar di sekolah.
"Prinsipnya, saya sampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah, kalau memang Senin besok sudah siap silakan dibuka, tapi kalau belum siap jangan dipaksakan," kata dia.
Ia mengaku telah mendapatkan laporan langsung dari kepala sekolah mengenai kondisi sejumlah siswa. Menurut dia, masih ada siswa yang trauma akibat ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025). Bahkan, sejumlah siswa ada yang ingin pindah dari SMAN 72 Jakarta.
"Memang yang saya kaget, Bu Kepala Sekolah juga menyampaikan ada beberapa siswa yang trauma. Karena trauma, minta pindah sekolah. Ya, tetapi kan ini menjadi persoalan tersendiri," kata Pramono.