Sabtu 15 Nov 2025 21:12 WIB

SMAN 72 Belum Bisa Gelar KBM Secara Normal, Kepsek: Masih Ada Siswa yang Trauma

"Hari Senin itu yang pasti masih PJJ," kata Kepsek SMAN 72 Tetty Helena.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah memberikan kebebasan kepada SMAN 72 Jakarta kembali menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) secara normal usai insiden ledakan yang terjadi pada pekan lalu. Namun, pihak sekolah kemungkinan belum akan menggelar proses KBM secara normal.

Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon mengatakan, pihaknya masih akan menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada Senin (17/11/2025). Pihaknya masih perlu meminta persetujuan orang tua siswa terlebih dahulu untuk menggelar proses KBM di sekolah.

Baca Juga

"Hari Senin itu yang pasti masih PJJ. Kami harus pastikan dengan orang tuanya apakah sudah boleh hybrid ya," kata dia kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11/2025).

Ia mengakui, para siswanya banyak yang sudah rindu kembali ke sekolah. Namun, ia tidak memungkiri masih ada siswa yang trauma kembali ke sekolah. Beberapa siswa juga disebut masih ada yang takut. Apalagi, masih ada siswa yang harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat terdampak ledakan tersebut.

"Kami kan belum bisa memastikan mereka harus seluruhnya belajarnya luring ya, karena kalau mereka belum itu (baik) semuanya, masih ada sebagian yang kondisinya, traumanya masih ada," ujar Tetty.

Menurut dia, sejumlah pihak juga terus melakukan pendampingan psikologis kepada para siswa. Namun, ia belum bisa menjelaskan hasil pendampingan itu secara rinci.

Ia pun berharap para siswanya dapat tetap semangat dan segera pulih. Dengan begitu, para siswanya dapat segera kembali belajar dengan normal di sekolah. 

"Pesan saya, anak-anak berdoa dan bersemangat, mudah-mudahan segera pulih, supaya tidak ketinggalan dari sekolah lain pembelajarannya," kata dia.

Diketahui, insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) mengakibatkan 96 orang luka-luka. Berdasarkan data kepolisian hingga Kamis (13/11/2025), masih ada 20 orang yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement