Jumat 28 Nov 2025 06:18 WIB

Banjir Bandang Padang Panjang: Tujuh Warga Ditemukan Meninggal di Batang Anai

Penyisiran dilakukan dengan kewaspadaan tinggi akibat potensi banjir susulan.

Foto udara kawasan terdampak banjir bandang di Lubuk Minturun, Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). BPBD Padang mencatat, sebanyak lima orang tewas akibat banjir bandang di Sungai Lubuk Minturun itu, sementara sejumlah rumah dilaporkan hanyut dan sejumlah kendaraan rusak terseret banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara kawasan terdampak banjir bandang di Lubuk Minturun, Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). BPBD Padang mencatat, sebanyak lima orang tewas akibat banjir bandang di Sungai Lubuk Minturun itu, sementara sejumlah rumah dilaporkan hanyut dan sejumlah kendaraan rusak terseret banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG — Tujuh korban banjir bandang di Jembatan Kembar Batas Kota Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran Sungai Batang Anai, Kamis (27/11/2025). Lokasi penemuan ketujuh korban bencana banjir bandang tersebut berada di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Kepala Puskesmas Kayu Tanam, Yurika, saat dikonfirmasi Kamis, membenarkan para korban ditangani awal oleh tim medis puskesmas.

Baca Juga

Identitas para korban diketahui setelah dilakukan identifikasi oleh Inafis Satreskrim Polres Padang Pariaman.

Sekitar pukul 18.20 WIB, ketujuh korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk identifikasi lebih lanjut.

Adapun tujuh korban tersebut adalah Nilmawati (59), Riki Saputra (38), Junimar (52), Agung Purnomo (30), Silvi Marta Putri (20), Roby Handaryo (42), dan Fariz (6).

Diduga masih ada korban lainnya yang belum ditemukan akibat musibah banjir bandang tersebut.

Tim gabungan selain melakukan pencarian di lokasi perkampungan di kawasan Jembatan Kembar Silaiang Barat, juga melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Batang Anai.

Namun, upaya penyisiran dilakukan dengan kewaspadaan tinggi karena debit air Sungai Batang Anai masih tinggi dan untuk mengantisipasi banjir bandang susulan mengingat hujan masih mengguyur kawasan itu.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement