REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria yang ditemukan terkapar usai ledakan di sekitar Mushola SMAN 72 Jakarta dilaporkan tidak meninggal dunia. Saksi dari siswa menyebut pria itu berinisial Fdl, meski belum ada konfirmasi dari polisi.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus menyatakan tidak ada korban meninggal dalam insiden ini. Tercatat ada tiga orang luka berat dan 17 orang luka ringan akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat siang.
Wamen tak menyebut nama Fdl secara spesifik. Ia hanya menekankan, tak ada korban jiwa dalam insiden itu.
"Alhamdulillah tidak ada yang meninggal dunia. Semua ada 20 korban dan saat ini tengah menjalani perawatan," katanya usai meninjau SMA 72 Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan kejadian ini terjadi sekitar pukul 12.15 WIB di masjid atau mushalla yang ada di sekolah tersebut.
"Ada dua kali ledakan, satu di belakang dan satu dekat pintu masjid atau mushalla," kata dia.
Ia mengatakan saat ini petugas kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan investigasi baik, siapa pelaku, apa yang memicu ledakan dan lainnya. "Biarkan petugas yang bekerja," kata dia.
Sebelumnya, beredar rekaman atau foto seorang pria terkapar di dekat lokasi kejadian ledakan di Mushola SMAN 72 Jakarta. Pria itu mengenakan kaus putih, celana bahan gelap, serta sepatu pantofel hitam.
Di dekat pria itu, terdapat senjata laras panjang yang tidak diketahui apakah itu asli, mainan atau hanya air softgun.
Republika, sempat menanyakan tentang identitas pria itu ke siswa SMAN 72. Ternyata foto itu sudah ramai tersebar di grup Whatsapp pertemanan siswa sekolah. Mereka pun mengenali pria itu.
"Foto itu bener bang," ujar Sena siswa kelas X.
"Itu sih F, anak kelas XII," ujarnya menambahkan
Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terkait perkara ini, termasuk penemuan senjata di tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang.
View this post on Instagram
Temuan mirip senjata