REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta jajarannya untuk menghentikan sementara proses persiapan untuk mengoperasikan atau commissioning tempat pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara. Pasalnya, pelaksanaan commissioning itu kembali diprotes oleh warga sekitar.
Pramono mengatakan, menilai, commissioning RDF Rorotan itu sebenarnya tidak menjadi masalah bagi warga sekitar. Namun, proses pengangkutan sampah ke RDF Rorotan disebut menjadi masalah utama warga masih menolak operasional tempat pengelolaan sampah tersebut.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
"Yang menjadi masalah adalah ketika sampahnya kemudian dilakukan mobilisasi atau pengangkutan, truknya itu tidak compact, sehingga air lindinya tumpah, dan kemudian inilah yang menyebabkan bau," kata dia di Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
Karena itu, ia telah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menghentikan sementara proses commissioning RDF Rorotan. Ia juga meminta DLH menyiapkan truk yang sesuai untuk mengangkut sampah ke RDF Rorotan. Pasalnya, proses pengangkutan itulah yang disebut menyebabkan warga masih keberatan.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk sementara commissioning-nya dihentikan terlebih dahulu, dipersiapkan sampai dengan adanya truk yang compact yang bisa membawa sampah ke Rorotan," ujar Pramono.
Ia mengungkapkan, commissioning RDF Rorotan sebenarnya sudah berlangsung hampir satu bulan terakhir. Namun, keberatan dari warga baru muncul beberapa hari belakangan.
Pramono menilai, hal itu menunjukkan bahwa proses commissioning tidak membawa dampak buruk kepada warga. Namun, dampak itu mulai dirasakan ketika sampah yang dibawa merupakan sampah basah.