REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) menyusul pencopotan Budi Gunawan. Penunjukkan Sjafrie dinilai wajar karena melihat faktor rekam jejak dan senioritasnya di bidang keamanan.
"Penunjukkan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim adalah tidak mengejutkan mengingat Sjafrie terlihat berperan dominan dalam memberikan perkembangan terkait dinamika situasi keamanan nasional belakangan ini," kata Kepala CIDE, Anton Aliabbas kepada Republika, Rabu (10/9/2025).
Anton mengamati ada beberapa hal yang dapat diinterpretasikan dari penunjukkan Sjafrie. Pertama, pos Menko Polkam biasanya diisi oleh tokoh senior baik dari kalangan sipil maupun purnawirawan. Jika dilihat dari profil menteri di jajaran Polkam, maka Sjafrie memang yang paling senior dibandingkan menteri lain. Terlebih Sjafrie sudah menyandang pangkat jenderal bintang 4.
Kedua, terdapat kesan Presiden Prabowo mengedepankan pertimbangan chemistry, kepercayaan dan kenyamanan. Ini mengingat kondisi keamanan domestik yang baru pulih dari gejolak, dalam hal ini pos Menko Bidang Polkam menjadi sangat strategis.
"Ketiga, mengingat tugas dan fungsi Menko Polkam yang mencakup pelaksanaan koordinasi, pengawasan, sinkronisasi hingga penyelesaian masalah pelik maka kompetensi figur menjadi krusial. Dalam hal ini, sosok Sjafrie kapabel dan memiliki rekam jejak pengalaman serta jejaring yang mapan di sektor polkam," ujar Anton.
View this post on Instagram