REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor Berita Fars pada Sabtu (12/7/2025) melaporkan detail serangan Israel pada 26 Juni 2025 yang menargetkan sebuah rapat Dewan Keamanan Nasional Iran. Menurut laporan itu, Kepala Kehakiman Mohseni Ezhai dan pejabat tinggi lainnya hadir dalam rapat itu, sementara Presiden Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami cedera kaki saat dievakuasi dari gedung yang dibombardir Israel.
Rapat Dewan Keamanan Nasional Iran digelar di lantan bahwa sebuah gedung di barat Teheran pada Senin, 26 Juni 2025. Fars menggambarkan serangan itu mirip kala Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada September 2024. "Penyerang menargetkan pintu masuk dan keluar gedung dengan menembakan enam bom dan rudal untuk memblok jalur keluar dan memotong aliran udara," demikian laporan Fars.
Menurut laporan Fars, aliran listrik di gedung itu juga diputus setelah ledakan terdengar. Namun, para pejabat Iran yang menghadiri rapat berhasil keluar selamat dari gedung lewat lorong darurat.
Sejumlah pejabat, termasuk Presiden Pezeshkian menderita 'cedera ringan; di kaki mereka saat berusaha keluar dari gedung. Menurut Fars, merujuk pada akurasi intelijen terkait serangan, kini badan intelijen Republik Islam Iran menginvestigasi "kemungkinan adanya penyusup."
Sebelumnya, dalam wawancara dengan mantan presenter Fox News, Tucker Carlson, Pezeshkian mengungkapkan bahwa, Israel "mencoba" membunuhnya saat perang 12 hari. Merespons pertanyaan Carlson tentang apakah dia berpikir Israel mengincar nyawanya, Pezeshkian menjawab, "Iya mereka mencoba. Mereka melaksanakannya, namun mereka gagal," kata Pezeshkian.
"Itu adalah kerjaan Israel, bukan Amerka. Saya menghadiri sebuah rapat internal. Mereka mencba mengebom area di mana kami sedang rapat. Tapi tidak ada kecelakaan terjadi saat Tuhan berencana."
Ali Larijani, penasihat Pemimpin Republik Islam Iran Ali Khamenei juga mengungkapkan bahwa Israel mencoba "mengebom semua pejabat tinggi" selama perang 12 hari.
View this post on Instagram