Selasa 25 Mar 2025 18:06 WIB

MRT Tambah Jam Operasional untuk Layani Pendukung Timnas Indonesia

Pada malam nanti, MRT Jakarta akan terus beroperasi hingga pukul 01.00 dini hari.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Warga berada di dalam kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Warga berada di dalam kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta akan memberlakukan jadwal operasi khusus saat penyelenggaraan pertandingan sepakbola antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Selasa (25/3/2025). Pada malam nanti, MRT Jakarta akan terus beroperasi hingga pukul 01.00 dini hari.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, pihaknya tidak hanya menambah jam operasional hingga pukul 01.00 WIB. Dalam jam sibuk (17.00-19.00 WIB), MRT Jakarta juga mempercepat jarak antarkereta (headway) menjadi 5 menit. Setelah, itu headway akan menjadi 10 menit pada pukul 19.00-22.00 WIB dan 7 menit pada pukul 22.00-01.00 WIB.

Baca Juga

"Pola operasi di atas hanya berlaku untuk satu hari. Pola operasi untuk hari selanjutnya akan kembali menggunakan jadwal operasional normal," kata dia melalui keterangannya, Selasa (25/3/2025).

Ahmad menambahkan, tim stasiun juga telah menyiapkan diri dengan melakukan langkah-langkah seperti crowd management, rekayasa akses keluar masuk di sekitar area tapping gate, dan penambahan staf di dua stasiun. Stasiun yang dimaksud adalan Stasiun Istora Mandiri dan Senayan Mastercard.

Bahkan, di dua stasiun tersebut, telah disiapkan jalur khusus Garuda Special Lane bagi pemegang tiket add on MRT Jakarta saat pembelian tiket pertandingan. "Informasi detail terkait Garuda Lane dapat diperoleh di kanal komunikasi resmi MRT Jakarta di media sosial dan situs web," ujar dia.

Menurut Ahmad, penambahan jam operasional serta jalur khusus Garuda Special Lane merupakan bentuk dukungan MRT Jakarta terhadap event besar yang berpotensi menghadirkan massa dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan agar penggunaan transportasi publik menjadi pilihan utama mobilitas sehari-hari masyarakat perkotaan di Jakarta dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement