REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Basarnas memastikan seluruh pendaki yang terjebak di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, dalam kondisi aman usai erupsi gunung tersebut pada Rabu sore. Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menyatakan bahwa para pendaki saat ini berkemah di kawasan Ranu Kumbolo dan telah diberikan himbauan untuk turun.
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pukul 16.00 WIB mengeluarkan kolom letusan setinggi 2.000 meter disertai awan panas dengan jarak luncur tujuh kilometer. Meski erupsi telah berakhir pada pukul 18.11 WIB, status awas tetap diberlakukan. Basarnas bersama tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI/Polri telah dikerahkan untuk memastikan keselamatan para pendaki.
Setidaknya terdapat 60 pendaki dan 15 pemandu yang tertahan di Ranu Kumbolo. Cuaca berkabut dan hujan ringan menyebabkan jalur turun ke arah utara tertutup kabut. Basarnas berkoordinasi dengan relawan, pemandu, dan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk melakukan evakuasi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 16 menit 40 detik. Pengawasan terus dilakukan untuk mengantisipasi aktivitas lanjutan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.