Senin 31 Jan 2022 07:38 WIB

Semeru Alami 21 Kali Erupsi dalam Enam Jam

Saat ini status tingkat aktivitas Gunung Api Semeru berada pada level III (siaga).

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/1/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Semeru berstatus level tiga atau siaga dan mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Foto: ANTARA/SENO
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/1/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Semeru berstatus level tiga atau siaga dan mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gunung Semeru masih menunjukkan aktivitasnya hingga Senin (31/1/2022) periode 00.00 sampai 06.00 WIB. Hal ini terlihat dalam laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru.

Petugas PGA Semeru, Mukdas Sofian mengatakan, gunung secara visual terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I pada kali ini. Dia juga berhasil mengamati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi. "Asapnya sekitar 50 meter dari puncak," kata Mukdas dalam laporan resminya, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Dari segi kegempaan, Mukdas melaporkan gunung berketinggian 3.676 mdpl ini mengalami 21 kali gempa letusan/erupsi. Amplitudonya sekitar 10 sampai 22 milimeter dan lama gempa 35 hingga 120 detik. Kemudian juga tercatat terjadi satu kali gempa embusan dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 20 detik.

Di samping itu, Gunung Semeru juga mengalami 12 kali gempa harmonik dengan amplitudo 2 sampai 17 mm. Gempa jenis ini berlangsung sekitar 105 sampai 582 detik. Lalu juga terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 29 mm, S-P 17 detik dan lama gempa 50 detik.

Untuk diketahui, saat ini status tingkat aktivitas Gunung Api Semeru berada pada level III (siaga). Sebab itu, Mukdas memohon agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. "Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," ucapnya.

Selain itu, Mukdas juga mendorong warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Pasalnya area dengan jarak tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Terakhir, warga juga diharapkan untuk selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Hal ini terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Kemudian mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement