Kamis 20 Nov 2025 07:24 WIB

Basarnas Percepat Evakuasi Warga Usai Erupsi Semeru

Petugas gabungan dari Basarnas, BNPB, BPBD, TNI dan Polri disebar ke sejumlah titik.

Sejumlah warga mengungsi di Pos Pengamatan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas Semeru dari Level II (Waspada) menjadi Level IV (Awas) menyusul peningkatan erupsi dan intensitas gempa vulkanik yang signifikan.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Sejumlah warga mengungsi di Pos Pengamatan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas Semeru dari Level II (Waspada) menjadi Level IV (Awas) menyusul peningkatan erupsi dan intensitas gempa vulkanik yang signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Basarnas mempercepat evakuasi warga di wilayah rawan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur untuk mengantisipasi potensi letusan susulan Gunung Semeru. Langkah ini dilakukan setelah kolom letusan setinggi sekitar 2.000 meter dan luncuran awan panas sepanjang tujuh kilometer terpantau pada Rabu (19/11/2025).

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso mengatakan personel tambahan dari Pos SAR Jember telah dikirim untuk memperkuat evakuasi, termasuk membantu warga yang sudah mengungsi secara mandiri. “Kami sudah memberangkatkan personel dari Pos SAR Jember untuk membantu evakuasi warga karena ada juga sebagian warga yang sudah melaksanakan evakuasi mandiri,” kata Edy di Jakarta.

Baca Juga

Petugas gabungan dari Basarnas, BNPB, BPBD, TNI dan Polri disebar ke sejumlah titik untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman, terutama bagi kelompok rentan yang tinggal dekat aliran sungai berhulu Semeru.

Menurut data Pusat Pengendalian Operasi BNPB, sekitar 300 warga telah dievakuasi ke Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal dan SD 2 Supiturang di Kecamatan Pronojiwo. Selain evakuasi, Basarnas juga menempatkan personel untuk memantau aliran sungai guna mengantisipasi banjir lahar dingin ketika hujan turun.

“Tim juga melaksanakan pemantauan antisipasi bila terjadi hujan yang bisa mengakibatkan banjir lahar dingin,” ujar Edy, seraya memastikan koordinasi lintas lembaga terus dilakukan.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan erupsi Semeru terjadi pada pukul 16.00 WIB dengan kolom abu berwarna kelabu pekat mengarah ke utara dan barat laut.

Aktivitas tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 16 menit 40 detik. Meski erupsi dinyatakan berakhir pada pukul 18.11 WIB, status Level IV atau Awas masih diberlakukan untuk mengantisipasi aktivitas lanjutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement