REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Aktivitas tambang pasir yang berada di kawasan daerah rawan erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur akan ditutup sementara. Langkah ini untuk memastikan keselamatan para pekerja tambang dan masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Semeru.
"Keselamatan warga dan pekerja tambang menjadi prioritas utama, sehingga pemerintah daerah akan segera mengeluarkan surat resmi penutupan sementara seluruh aktivitas pertambangan di kawasan rawan Gunung Semeru," kata Bupati Lumajang Indah Amperawati di kabupaten setempat, Rabu (19/11/2025) malam.
Menurutnya langkah itu diambil menyusul peningkatan aktivitas gunung yang masih fluktuatif dan berpotensi menimbulkan risiko bahaya. Gunung Semeru mengeluarkan awan panas, longsor, dan abu vulkanis seiring dengan statusnya yang naik menjadi Awas sejak Rabu pukul 17.00 WIB.
"Keselamatan manusia jauh lebih penting daripada produksi. Seluruh aktivitas pertambangan dihentikan sementara hingga situasi benar-benar aman," tuturnya.
Bupati Lumajang telah melakukan koordinasi dengan Kapolres Lumajang dan aparat gabungan untuk memastikan pelaksanaan penutupan berjalan efektif.
"Instruksi tegas juga sudah disampaikan agar tidak ada aktivitas tambang yang tetap berlangsung selama status rawan masih diberlakukan," katanya.
Surat resmi imbauan penutupan pertambangan itu akan segera diedarkan kepada seluruh pengelola tambang di wilayah terdampak. Pemerintah menekankan bahwa langkah ini bersifat sementara, proaktif, dan sepenuhnya untuk melindungi keselamatan warga.
"Selain itu, pengawasan intensif di titik-titik strategis akan dilakukan aparat gabungan untuk memastikan kepatuhan terhadap larangan sementara itu," ujarnya.
Indah mengajak seluruh pihak memahami kondisi dan bekerja sama demi keselamatan bersama, sehingga semua pihak mematuhi imbauan itu.