Rabu 19 Nov 2025 23:31 WIB

Menjelang Tahun Baru, Wisata Puncak Diminta Perketat Pengawasan Cuaca Ekstrem

Risiko longsor dan gangguan lingkungan jadi perhatian utama di kawasan pegunungan.

Sejumlah kendaraan bergerak melambat saat pemberlakuan satu arah menuju Jakarta di Kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/9/2024). Kemacetan panjang/parah di Jalur Puncak terpantau sudah berakhir. Arus lalulintas dari arah Kawasan wisata puncak menuju Bogor/Jakarta pun kembali ramai lancar usai kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas oneway atau satu arah.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan bergerak melambat saat pemberlakuan satu arah menuju Jakarta di Kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/9/2024). Kemacetan panjang/parah di Jalur Puncak terpantau sudah berakhir. Arus lalulintas dari arah Kawasan wisata puncak menuju Bogor/Jakarta pun kembali ramai lancar usai kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas oneway atau satu arah.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, meminta pengelola wisata di kawasan Puncak meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem menjelang libur Tahun Baru 2026 untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan.

Sastra mengatakan pemerintah daerah bersama pengelola wisata perlu memaksimalkan pengawasan dan memastikan seluruh fasilitas berada dalam kondisi aman. Ia menegaskan langkah mitigasi penting dilakukan mengingat lonjakan wisatawan biasanya terjadi pada akhir tahun.

Baca Juga

“Kami pastikan dari pemerintah daerah kondisinya aman dan nyaman untuk bisa berlibur di akhir tahun,” kata Sastra, Rabu (19/11/2025).

Ia mengingatkan wisatawan agar tetap waspada karena puncak musim hujan berpotensi menimbulkan kerawanan, terutama di kawasan pegunungan seperti Puncak. Menurut dia, intensitas hujan tinggi dapat meningkatkan risiko longsor dan gangguan lingkungan lainnya.

“Dengan banyak tempat yang sudah dicabut sanksinya oleh KLH dan memasuki musim hujan, kami berharap wisatawan yang datang ke Puncak lebih berhati-hati,” ujarnya.

Sastra juga meminta pemerintah daerah menjaga momentum pemulihan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata. Ia menilai kebijakan pengendalian wisata harus tetap memperhatikan aktivitas ekonomi pelaku usaha lokal agar tidak terganggu.

Selain itu, ia mendorong pengelola objek wisata alam meningkatkan standar keamanan, mulai dari pengecekan jalur wisata, kesiapan petugas, hingga penyediaan sarana keselamatan. Menurutnya, pengawasan perlu diperkuat karena jumlah kunjungan biasanya melonjak menjelang pergantian tahun.

“Biasanya kalau beberapa bulan sebelumnya wisata agak sepi, ketika sudah dibuka kembali langsung ramai. Karena itu, pencegahan dari pihak pengelola perlu ditingkatkan. Lingkungan tetap harus menjadi perhatian utama,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement