Jumat 14 Nov 2025 19:00 WIB

Semarang, Pekalongan, Demak Berpotensi Dilanda Banjir Rob

Cuaca ekstrem dapat memicu berbagai bencana.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Satria K Yudha
Dua pekerja mengevakuasi sepeda motor dari banjir rob dampak dari pagar panel blok pembatas antara dermaga dan daratan jebol akibat tekanan air laut yang tinggi di Kawasan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah titik di kawasan itu tergenang banjir rob atau limpasan air laut ke daratan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai sekitar 70 Cm, sementara itu tim tanggap darurat Pelindo III bersama BPBD Jateng dan Kota Semarang bersiaga mengamankan area terdampak dengan mengoperasikan pompa air serta penutupan sementara jebolan agar banjir rob tidak meluas ke permukiman warga.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Dua pekerja mengevakuasi sepeda motor dari banjir rob dampak dari pagar panel blok pembatas antara dermaga dan daratan jebol akibat tekanan air laut yang tinggi di Kawasan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah titik di kawasan itu tergenang banjir rob atau limpasan air laut ke daratan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai sekitar 70 Cm, sementara itu tim tanggap darurat Pelindo III bersama BPBD Jateng dan Kota Semarang bersiaga mengamankan area terdampak dengan mengoperasikan pompa air serta penutupan sementara jebolan agar banjir rob tidak meluas ke permukiman warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Beberapa wilayah pesisir di Jawa Tengah (Jateng), terutama Kota Semarang, Pekalongan, dan Demak, berpotensi dilanda banjir rob pada beberapa hari mendatang. Warga di daerah-daerah terkait diminta mewaspadai hal tersebut. 

"Untuk informasi peringatan dini banjir berpotensi rob, utamanya di wilayah Kota Semarang, Demak, dan Pekalongan. Prakiraan kami tinggi gelombangnya bisa mencapai 1,1 meter," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Shafira, Jumat (14/11/2025). 

Baca Juga

Shafira mengungkapkan, perkiraan ketinggian gelombang yang mencapai 1,1 meter hanya berdasarkan fenomena pasang surut air laut. "Jadi kalau misalnya ada curah hujan, bisa bertambah ketinggiannya," ujarnya. 

Menurut Shafira, banjir rob, terutama di Kota Semarang, Pekalongan, dan Demak, berpotensi terjadi pada 15-16 November 2025. "Kemudian akan ada lagi peringatan dini rob pada tanggal 23 sampai 30 November 2025," ucapnya. 

"Kami sudah mengeluarkan peringatan dini banjir rob, disertai prakiraan pasang surut harian, kepada masyarakat yang biasanya tinggal di wilayah terdampak rob. Yang tinggal di wilayah terdampak rob bisa waspada," tambah Shafira. 

Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Ferry Oktarisa, mengungkapkan, selama sepekan ke depan, berbagai wilayah di Jateng berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat. 

Menurut Ferry, wilayah pegunungan tengah menjadi wilayah yang berpotensi dilanda hujan intensitas sedang hingga lebat selama sepekan ke depan. Wilayah pegunungan tengah mencakup Cilacap bagian utara, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Batang, Kendal, Magelang, Boyolali, dan Karanganyar. 

"Karena memang ini musim penghujan, potensi cuaca ekstrem hampir setiap hari ada, hanya berbeda wilayahya. Tapi yang berpotensi paling besar adalah itu wilayah pegunungan dan dataran tinggi," kata Ferry. 

Dia mengimbau masyarakat Jateng agar selalu waspada. Sebab, cuaca ekstrem dapat memicu berbagai bencana seperti pohon tumbang, banjir, hingga longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement