Ahad 16 Feb 2025 08:18 WIB

Preview Indonesia U-20 Vs Uzbekistan U-20: Disiplin Antisipasi Umpan Silang

Timnas Indonesia U-20 wajib menang untuk membuka peluang lolos ke babak gugur.

Rep: isr/ Red: Israr Itah
Pesepak bola Timnas Indonesia U-20 Muhammad Alfharezzi Buffon (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Iran U20 Mohammad Dindar (kanan) pada pertandingan pembukaan Piala Asia U-20 2025 di Stadion Shenzen Youth Football Training Base Centre, Shenzhen, Guangdong, China, Kamis (13/2/2025). Timnas Indonesia U-20 kalah melawan Timnas Iran U-20 dengan skor 0-3.
Foto: ANTARA FOTO/Humas PSSI
Pesepak bola Timnas Indonesia U-20 Muhammad Alfharezzi Buffon (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Iran U20 Mohammad Dindar (kanan) pada pertandingan pembukaan Piala Asia U-20 2025 di Stadion Shenzen Youth Football Training Base Centre, Shenzhen, Guangdong, China, Kamis (13/2/2025). Timnas Indonesia U-20 kalah melawan Timnas Iran U-20 dengan skor 0-3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan atas Uzbekistan U-20 jadi incaran timnas Indonesia U-20 jika ingin mewujudkan mimpi besar tampil di Piala Dunia U-20 2025. Imbang, apalagi kalah, berarti kesempatan tampil pada babak gugur sirna.

Indonesia akan menantang Uzbekistan dalam laga kedua Grup C Piala Asia U-20 2025 di Stadion Pusat Pelatihan Sepak Bola Pemuda, Shenzhen, China, Ahad (16/2/2025) pukul 18.30 WIB. Kemenangan akan membuka jalan setelah takluk 0-3 dari Iran pada pertandingan pertama.

Baca Juga

Imbang sebenarnya tak membuat peluang itu sirna. Namun, Indonesia harus berharap Iran menghajar Uzbekistan dengan skor besar, sementara Garuda Nusantara juga harus menang besar atas Yaman pada laga terakhir Grup C. Skenario kepepet ini sudah pasti wajib dihindari jika ingin mewujudkan ambisi serta menunjukkan layak untuk finis di empat besar Piala Asia U-20 2025.

Evaluasi terbesar dari kekalahan dari Iran tersebut adalah kegagalan mengantisipasi umpan silang, yang semestinya tak jadi bahaya dan berujung gol. Mengantisipasi tendangan sudut lawan yang berpostur tinggi semestinya sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Juga cara meredam crossing lawan dari open play agar tak membahayakan.

Tiga gol Iran yang dilesakkan oleh Hesam Nafari, Esmail Gholizadeh, dan Mobin Dehghan, semuanya berawal dari umpan silang. Gol pertama dan ketiga berawal dari tendangan sudut. Sementara gol ketiga dari open play, yang diawali dari lemparan ke dalam.

Setelah pertandingan, pelatih timnas U-20 Indra Sjafri menilai timnya bermain tak terlalu buruk. Namun, yang menjadi pembeda adalah kurang bagusnya antisipasi timnya pada umpan-umpan silang. Namun dalam satu turnamen, yang terpenting adalah hasil akhir. Tak bermain baik asal menang jauh lebih baik dibandingkan bermain tak terlalu buruk tapi kalah hanya karena kesalahan mendasar.

Sofascore mencatat duel udara pemain-pemain Indonesia pada pertandingan itu sangat lemah karena hanya berhasil memenangi 26 persen dari 47 kesempatan. Angka ini sangat berbeda dari yang didapatkan Iran dimana mereka lebih mudah mengantisipasi bola-bola atas dengan presentase 67 persen dari 45 duel udara.

Soal buruknya pemain-pemain Indonesia dalam mengatasi umpan silang adalah penyakit lama yang belum bisa disembuhkan. Padahal dengan TC panjang, semestinya Indra sudah punya resep untuk itu. Banyak tim, negara maupun klub, serta pemain yang bisa dijadikan rujukan untuk itu.

Benar, pemain dengan postur lebih pendek dan tak punya vertical jump tinggi tak punya kemewahan dalam duel udara. Namun kemampuan membaca arah bola dan menutup jalur lawan di titik mendaratnya bola bisa dilakukan bek mana pun dengan tinggi berapa pun. Inilah yang tidak tampak pada tiga gol yang dilesakkan Iran. 

Khususnya gol kedua dan ketiga, lawan dengan mudah menyambut dan mengarahkan bola karena tak ada gangguan maksimal dari para pemain timnas U-20. Jika titik pendaratan bola dikawal dengan baik, lawan tak bakal leluasa mengarahkan bola ke gawang andai bisa memenangkan duel udara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Timnas Indonesia (@timnasindonesia)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement