Jumat 08 Nov 2024 13:30 WIB

Lima Anggota UNIFIL Terluka Usai Terkena Serangan Drone Israel

Konvoi UNIFIL terkena serangan drone Israel saat melintas di Sidon, Lebanon selatan.

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDON -- Lima anggota pasukan perdamaian terluka dalam serangan Israel di dekat pos militer di Sidon, Lebanon selatan, pada Kamis (7/11/2024), menurut misi PBB. Dalam sebuah pernyataan, misi tersebut menyatakan bahwa cedera terjadi ketika konvoi UNIFIL yang membawa pasukan perdamaian baru tiba di Lebanon selatan sedang melintas di Sidon dan terkena serangan drone di sekitarnya.

Tiga tentara Lebanon juga terluka dalam serangan tersebut. “Kami mengingatkan semua pihak akan kewajiban mereka untuk menghindari tindakan yang membahayakan pasukan perdamaian atau warga sipil. Perbedaan seharusnya diselesaikan di meja perundingan, bukan dengan kekerasan,” tambahnya.

Baca Juga

UNIFIL beroperasi di wilayah antara Sungai Litani di Lebanon selatan dan Garis Biru yang menjadi perbatasan dengan Israel, sebagai bagian dari mandatnya di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut. Kampanye udara besar-besaran Israel di Lebanon telah berlangsung sejak akhir September, dengan alasan menargetkan Hizbullah, sebagai bagian dari eskalasi konflik lintas perbatasan sejak perang Gaza dimulai.

Lebih dari 3.000 orang tewas dan lebih dari 13.500 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement