REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu-satunya wakil tersisa Indonesia cabang bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung melaju ke babak semifinal Olimpiade Paris 2024. Gregoria berhasil mengalahkan Ratchanok Intanon dua gim langsung 25-23 dan 21-9 dalam pertandingan perempat final yang berlangsung di Porte De La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Sabtu (3/8/2024) sore.
Ini merupakan kemenangan kedua Gregoria dari 10 pertemuan melawan Intanon. Kemenangan pertama ia raih pada Maret lalu pada ajang Piala Uber 2024.
Kemenangan kali ini menjadi lebih manis dan amat penting karena Gregoria menjadi satu-satunya tumpuan Indonesia meraih medali dari bulu tangkis.
Pada babak semifinal Gregoria akan menghadapi wakil Korea Selatan An Se-young di perempat final mengalahkan wakil Jepang, Akane Yamaguchi dengan rubber gim 15-21, 21-17 dan 21-8.
Jalannya pertandingan
Smes lurus Gregoria ke arah kanan Intanon membuka skor 1-0. Intanon membalas dengan backhand smash 1-1. Skor kembar kemudian tercipta, 2-2 dan 3-3. Drop shot Intanon membuat skor 5-3. Gregoria meraih empat angka beruntun akibat kesalahan Intanon dan berbalik unggul 7-5.
Smes silang Gregoria membuat skor menjadi 8-6, tapi Intanon mampu membalikkan keadaan berkat tiga poin beruntun 9-8. Smes keras Gregoria ke arah kiri Intanon 10-9. Skor 10-10, ketika dorongan bola Intanon tak bisa dijangkau. Akhirnya pukulan silang Gregoria membuat ia unggul tipis 11-10 menuju interval gim pertama.
Intanon menambah poin selepas interval dengan smes silang 11-11. Gregoria membalasnya pukulan tipuan 12-11. Skor kembali imbang 12-12, ketika bola silang Gregoria out. Poin ketat terus terjadi 13-12, 13-13, 14-13, 14-14, 14-15, 15-15.
Tiga kesalahan sendiri dari Gregoria membuat Intanon melaju 18-15. Gregoria sempat memangkas ketinggalan 17-18. 17-19, 18-19. Pukulan keluar dua kali dari Intanon membuat Gregoria meraih game point 20-19. Namun Intanon berhasil memaksakan deuce 20-20 lewat pukulan silang.
Berbalik Intanon mendapat game point berkat kesalahan Gregoria 21-20. Skor kembali imbang 21-21. Servis Gregoria terlalu pendek 21-22. Laga makin ketat 22-22. Intanon mendapat game point ketiganya 23-22 pukulannya mengenai net sebelum jatuh dan tak bisa diraih Gregoria.
Setelah imbang 23-23, Gregoria meraih game point kedua 24-23. Akhirnya pukulan silang yang keluar dari Intanon menyudahi gim satu ini dengan skor 25-23 untuk Gregoria.
Kontrol bola yang salah dari Intanon, dan kesalahan smes Gregoria membuka gim kedua 1-1. Smash silang Gregoria 2-1. Namun lagi-lagi kesalahan Gregoria membuat pukulannya mengenai net 2-2. Sempat tertinggal 3-5, Gregoria membalikan 10-6, dan menuju interval gim kedua dengan memimpin 11-6. Poin ini didapat setelah Gregoria bermain sabar.
Usai interval Gregoria langsung tancap gas dengan meraih delapan poin beruntun berkat permainannya yang sabar dan pintar untuk melesat 19-6. Intanon kemudian menambah poin 9-19. Gregoria meraih match poin 20-9. Net silang yang gagal dari Intanon menutup laga ini 21-9 untuk kemenangan Gregoria.