Kamis 23 Oct 2025 21:03 WIB

Menpora Erick Matangkan Roadmap Berkelanjutan Olahraga Nasional dalam Setahun Pemerintahan Prabowo

Menpora mengusulkan promosi dan degradasi untuk cabor unggulan DBON.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menpora RI Erick Thohir.
Foto: Dok Kemenpora
Menpora RI Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih genap berusia satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir berhasil mewujudkan delapan langkah strategis di bidang kepemudaan dan keolahragaan.

Dari delapan langkah tersebut, salah satu program yang akan dilanjutkan Menpora Erick sesuai arahan Presiden Prabowo adalah penyusunan roadmap berkelanjutan untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Baca Juga

“Kami akan mengusulkan reward and punishment, promosi dan degradasi. Jadi, semua cabor berkompetisi untuk meraih prestasi,” ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/10/2025).

DBON yang diresmikan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 merupakan dokumen rencana induk jangka panjang (2021–2045) untuk mengembangkan olahraga Indonesia secara efektif, efisien, dan berkelanjutan di tiga pilar utama, yakni olahraga pendidikan, olahraga masyarakat, dan olahraga prestasi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan prestasi olahraga nasional, terutama di ajang Olimpiade, serta membangun ekosistem olahraga yang kuat dan berkelanjutan.

Saat ini, Erick tengah menyiapkan sistem promosi dan degradasi bagi cabang olahraga unggulan sebagai bagian dari pembenahan DBON. Terdapat 14 cabang olahraga (cabor) yang masuk kategori unggulan, yakni bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, atletik, senam artistik, pencak silat, dan dayung. Sebagian besar cabor tersebut kini menjalani pelatnas di Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC), Jakarta. 

Erick berharap para pengurus cabor memahami bahwa posisi mereka tidak otomatis aman di DBON. Ia menegaskan, jika ada cabor yang tidak mampu mempertahankan prestasi dan targetnya, posisinya bisa digantikan oleh cabor lain yang lebih kompetitif. 

Selain itu, Menpora menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk memastikan program berjalan efektif. Momentum serah terima jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo kepada Erick Thohir di Wisma Kemenpora menjadi titik awal konsolidasi roadmap kepemudaan dan olahraga menuju 2045.

Erick menyebut pentingnya peta jalan jangka panjang yang menjadi pedoman bersama hingga Indonesia Emas 2045. “Saya akan mengundang semua bekas Menpora untuk kita konsolidasi roadmap. Jangan masing-masing punya roadmap sendiri-sendiri. Kita harus bersepakat bersama sampai 2045 seperti apa arah pembinaannya,” katanya.

Selain fokus pada olahraga prestasi, Erick juga menilai penting untuk terus memasyarakatkan olahraga dengan cara yang relevan dengan perkembangan zaman. Ia mencontohkan, bila dahulu olahraga populer dilakukan lewat kegiatan senam sehat, kini bisa dilakukan melalui ajang seperti Car Free Day (CFD) yang digelar di berbagai kota dan kabupaten.

Ia menjelaskan, olahraga dapat menjadi saluran penting untuk mengatasi masalah mental health di tengah masyarakat. Menurut Erick, seluruh penataan agenda olahraga akan diarahkan pada tujuan besar, yakni Olimpiade. Menpora juga menekankan pentingnya pembinaan kelompok umur untuk melahirkan regenerasi atlet yang lebih baik.

“Pusat pelatihan ini penting, karena kita harus bisa mengadopsi dari negara-negara berkembang yang memiliki fasilitas pelatihan luar biasa yang fokus ke Olimpiade tanpa mengesampingkan kelompok umur,” kata Menpora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement