Selasa 12 Dec 2023 20:00 WIB

Pemerintah Berencana Bangun Patung Soekarno-Hatta di IKN

Pembangunan di IKN saat ini mayoritas berasal dari investasi swasta dalam negeri.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan membangun patung memorial Soekarno-Hatta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Kurator Pembangunan IKN, Ridwan Kamil mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini diputuskan pembangunan patung Soekarno-Hatta sebagai pahlawan proklamasi akan diselesaikan pada tahun depan.

"Tadi juga diputuskan nanti akan ada memorial untuk pahlawan proklamasi. Jadi nanti ada patung Soekarno-Hatta sebagai simbol dari bapak bangsa, pendiri bangsa juga akan kita selesaikan di tahun depan ini," kata Ridwan Kamil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Presiden Jokowi akan mengunjungi IKN pada pekan depan. Rencananya, Presiden akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama sejumlah proyek dalam kunjungan ini, diantaranya yakni hotel, apartemen, dan hunian.

"Persiapan rencana bapak Presiden ke IKN. Kemungkinan minggu depan. Karena ada 10 sampai 12 proyek yang akan groundbreaking lagi," ujarnya.

Ridwan Kamil mengatakan, groundbreaking proyek infrastruktur di IKN tersebut menandakan bahwa saat ini proses pembangunan tengah dilakukan. Pembangunan di IKN saat ini mayoritas berasal dari investasi swasta dalam negeri.

"Tugas saya kan diberi mandat untuk mengevaluasi seluruh proses pembangunan, infrastruktur, dan bangunan-bangunan lain. Semua alhamdulillah sesuai schedule," kata dia.

Ia menyebut, pembangunan di daerah sumbu kebangsaan IKN seperti kantor-kantor kementerian, kantor presiden, dan istana presiden akan selesai sesuai targetnya, sebelum 17 Agustus 2024. Ridwan Kamil pun mengaku memberikan banyak masukan dalam pembangunan IKN, seperti dalam pembangunan istana presiden.

"Jadi kita ini kan kaya dengan sumber inspirasi, jadi istananya kan jangan kayak gini (Istana negara bangunan Belanda). Ini kan budaya barat, enggak ada cerita, ibaratnya kan gitu. Kalau nanti di istana presiden itu ada cerita rakyat, batik-batik dari seluruh Nusantara, ragam hias cerita kerakyatan, folklore semua tertampilkan," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement