REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- EGM Bandara Radin Inten II Lampung Untung Basuki mengatakan bahwa aktivitas penerbangan di bandara setempat tidak terpengaruh adanya erupsi Gunung Anak Krakatau. "Mengenai adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih terus erupsi, sejauh ini penerbangan di bandara tidak ada masalah," ujar Untung Basuki saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa (5/12/2023).
Ia mengatakan, tidak terganggunya operasional bandara, terjadi akibat posisi dan arah angin yang masih dalam radius aman untuk pelaksanaan penerbangan.
"Untuk jalur penerbangan dari Bandara Radin Inten II menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini aman tidak ada kendala dan masih tetap berlangsung untuk penerbangan hingga saat ini," katanya.
Menurutnya, pihak AirNav pun telah mengeluarkan ASHTAM atau sejenis notam (notice to airman) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi berupa erupsi dan awan, abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.
"Sudah mendapatkan juga ASHTAM Krakatau dengan nomor VAWR2772, dan hingga saat ini belum ada dampak yang menghambat penerbangan," ucapnya.
Pada tanggal 4 Desember 2023 telah terjadi letusan Gunung Anak Krakatau pada pukul 04.10 UTC atau 4 Desember 2023 pukul 11.10 WIB. Dengan ketinggian A050 angin mengarah ke Barat Laut, dan telah diterbitkan ASHTAM Krakatau," katanya.
Diketahui Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengalami erupsi pada Selasa sore. Menurut informasi yang disiarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pada pukul 16.25 WIB. Serta terekam di seismograf dan memiliki amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 49 detik.
Erupsi kali ini memiliki tinggi kolom letusan Gunung Anak Krakatau menurut PVMBG sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.