REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo enggan mengomentari langkah politik Gibran Rakabuming Raka menjelang Pemilu 2024. Ia sudah mendapat perintah dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri agar diam.
"Jelas saya enggak akan mengomentari siapa pun karena sudah dapat instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak boleh bicara apa pun," kata F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Rudy mengatakan bahwa pihaknya saat ini hanya fokus melakukan instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yakni memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. sebagai presiden dan wakil presiden di satu putaran dan memenangkan PDI Perjuangan. "Tugas saya hanya itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa instruksi dari ketua umum tersebut turun sejak 2 hari lalu ke Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta. "Jumat kalau enggak Kamis. Setelah pendaftaran ada surat kader diminta fokus memenangkan Ganjar dan Mahfud. Surat ke DPC, kepala daerah pasti dapat. Tugas saya hanya itu," katanya.
Terkait dengan kelanjutan nasib Gibran sebagai anggota PDI Perjuangan, dia mengaku tidak tahu. "Enggak tahu saya. KTA 'kan Ibu Mega yang tanda tangan," katanya.
Sementara itu, mengenai komunikasi yang terjalin dengan Gibran, dia mengatakan bahwa terakhir pada peresmian Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta beberapa waktu lalu. "Terakhir WA (WhatsApp), pamit tidak hadir pada peresmian DPC karena beliau rapat," katanya.
Terkait dengan Gibran yang beberapa waktu terakhir sempat didekati oleh sejumlah partai politik lain, dia mengaku tidak memikirkannya.
"Nggak nggagas no (tidak memikirkan), kene fokuse (saya fokus) memenangkan. Ke Sedayu (Jogja, red.) tak lakoni (saya jalankan), fokus memberikan pencerahan kepada kawan-kawan. Saya enggak merasa terpengaruh apa pun karena fokus memenangkan Ganjar dan Mahfud," katanya.