REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Jajaran manajemen Rumah Sakit Sentosa baru menanggapi laporan bayi tertukar hampir setahun kemudian, karena pegawai yang menerima laporan tidak menyampaikan ke manajemen. Kuasa Hukum salah satu ibu bayi tertukar bernama Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, menganggap sikap rumah sakit itu merupakan bentuk cuci tangan manajemen pada pegawainya.
“Saya kira itu bagian dari cuci tangan manajemen kepada suster. Tidak bisa dipisahkan komunikasi, kemudian alasan manajemen baru tau. Itu kan bagian dari manajemen saya kira,” kata Rusydi kepada Republika.co.id, Selasa (29/8/2023).
Rusydi mengatakan, rumah sakit pasti memiliki rekam medis pasien. Serta ada pengawasan dari manajemen terhadap rekam medis pasien.
Ia pun tak menampik perihal manajemen RS Sentosa yang memang baru mendapat laporan bayi tertukar pada Mei 2023. Sebab, ia baru bertemu dan mediasi dengan manajemen rumah sakit pada bulan itu.
“Tapi di bulan Mei itu juga lama sekali kita minta buat tes DNA itu. Semua itu Ibu Siti yang minta. Tes golongan darah, tes DNA, Ibu Siti yang minta. Bukan inisiatif rumah sakit. Walaupun ujung-ujungnya memang difasilitasi oleh rumah sakit, tapi itu kita yang minta,” tegasnya.
Bahkan, kata Rusydi, kala itu rumah sakit sempat menanyakan siapa yang membayar biaya tes DNA. Dimana saat itu tes DNA akhirnya dilakukan terhadap Siti Mauliah dan bayi GL (1 tahun) yang sudah setahun dirawatnya.
“Kemudian ada ucapan ‘ikhlaskan saja’, tanya saja sama Bu Siti. Dia bilang ikhlaskan itu, entah ikhlaskan anaknya ketukar atau ikhlaskan kejadian saya nggak tahu. Pokoknya lambat lah. Saya kira lambat dari bulan Mei itu lambat sekali,” kata Rusydi.
Meski sempat mengaku tidak memiliki link atau penghubung terkait di mana tes DNA dilakukan, RS Sentosa akhirnya memfasilitasi tes DNA terhadap Siti. Rusydi mengatakan, tes DNA dilakukan oleh Rumah Sakit Cempaka Putih.
“Bukan mereka langsung tes DNA. Enggak. Lama. Saya punya chat semuanya. Ada antara kita dengan sana, sangat lambat harus kita yang nanya baru mereka respons,” ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako, menjelaskan dua ibu yang bayinya tertukar yakni Siti Mauliah (37 tahun) dan D (33) melahirkan pada Juli 2022. Namun, manajemen rumah sakit baru menerima laporan bayi tertukar pada Mei 2023, karena para pegawai yang menerima laporan itu tidak menyampaikan ke manajemen sejak awal.
“Karena rumah sakit tidak pernah, mungkin dari awal kami sudah sampaikan, tidak pernah tahu peristiwanya. Pegawainya memang keblinger kok. (Pegawai) tidak menyampaikan. Ditutup,” ujarnya, Senin (28/8/2023).