REPUBLIKA.CO.ID, “Kamu tega sekali sama saya. Kamu kurang ajar sekali sama saya,” begitu ucap Irjen Ferdy Sambo kepada Brigadir Yoshua (J). Kalimat itu, terangkum dalam adegan inti hasil rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, yang terjadi di rumah dinas Sambo, di Kompleks Polri, di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Adegan tersebut, tergambar dari penggalan animasi bikinan resmi Mabes Polri, yang dirilis pada Selasa (30/8/2022).
Tak ada penjelasan tentang apa maksud dari ucapan Sambo kepada J itu dalam animasi tersebut. Tetapi, ucapan Sambo itu, tak memberi kesempatan kepada J untuk menjawab. Apalagi membantah. Pun Sambo, memuncak dengan memerintahkan Bharada Richard Eliezer (RE) yang ada dalam ruangan tangah rumah kejadian, untuk menembak J. “Woy kamu tembak, Kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” begitu teriak Sambo, kepada RE.
Dalam animasi tersebut, dituliskan, adegan itu, terjadi pada Jumat (8/7/2022), pukul 17:20 WIB. Pada saat Sambo memerintah RE untuk menembak J, di dalam ruangan itu, mengutip animasi tersebut, juga terdapat Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuwat Maruf. Perintah Sambo tersebut, dilanjutkan dengan animasi RE yang melakukan penembakan, terhadap J.
Dalam adegan tersebut, J tampak dalam posisi setengah jongkok, dengan tangan terbuka seperti memohon kepada RE, untuk tak menembak. Akan tetapi, RE tetap menembak.
Baca juga : Putri Sambo tak Ditahan, Deolipa: Nyolong Ayam Saja Ditahan!
Menurut animasi tersebut, RE menembak J, sebanyak 3 atau 4 kali. Tembakan pertama mengenai dada depan sebelah kiri J. Animasi menunjukkan, tembakan pertama tersebut, membuat J, terhuyung akan jatuh. Namun, sebelum tubuhnya rebah di lantai, tembakan lanjutan dari RE, melesat ke pangkal pergelangan tangan kiri, dan berujung ke bagian rahang bawah kiri J.
Tembakan dari RE itu, membuat J tumbang. “J jatuh telungkup di samping tangga depan gudang,” begitu narasi dalam animasi bikinan Polri itu.
Seluruh adegan penembakan tersebut, berdasarkan animasi itu, terjadi di ruang tengah, yang terdapat satu set meja, dan kursi makan, di dekat tangga menuju ke lantai dua, rumah Duren Tiga 46 tersebut. J, setelah ditembak oleh RE, tumbang dengan posisi telungkup. Bagian muka wajahnya, rata lantai. Animasi menunjukkan darah tergenang di lantai tempat J tumbang.
Lepas itu, menurut animasi tersebut, Sambo juga melakukan sekali penembakan. Tembakan tersebut ke arah kepala belakang J. Dari animasi tersebut, saat Sambo menembak J yang sudah rebah, tampak kepalanya mengalami kejutan. Selanjutnya, Sambo melakukan penembakan sebanyak 5 kali ke arah tembok terbuka, di atas tangga akses ke lantai dua. Sambo juga melakukan penembakan ke arah lemari sebanyak 2 kali.
Baca juga : Kesimpulan Komnas HAM: Pembunuhan Brigadir J adalah Extra Judicial Killing
“FS menembak ke arah tembok tangga, dan lemari untuk mengelabui seolah-olah terjadi tembak menembak,” begitu kutipan dari animasi tersebut. Selanjutnya, Sambo menghampiri isterinya, Putri Candrawathi Sambo, yang sedang berada di kamar. Lepas itu, Sambo pergi keluar rumah.
RR, yang semula menyaksikan adegan penembakan mati J di ruang tengah, sudah berada di luar rumah menunggu Sambo, dan Putri Sambo. “RR berada di dalam mobil untuk mengantarkan PC pulang ke rumah,” begitu menurut animasi tersebut. Rumah yang dimaksud adalah di Saguling III, yang merupakan tempat tinggal pribadi Sambo, dan Putri.
Sebelum adegan penembakan sampai mati J itu. Animasi rekonstruksi bikinan Polri itu, juga menggambarkan tentang situasi prapembunuhan. Digambarkan dalam animasi, sekira pukul 17:06 WIB, PC, RR, KM, RE, dan J satu mobil dalam perjalanan dari Saguling III ke Duren Tiga. Jarak kedua lokasi antara rumah tinggal dan rumah dinas itu, cuma sekitar 700-an meter. Tiba dilokasi rumah dinas Duren Tiga, berurutan PC, KM, dan J memasuki rumah tempat kejadian perkara (TKP) itu.
Tiba di dalam rumah, KM mengantarkan PC masuk ke dalam kamar. Waktu dalam animasi menunjukkan sekira pukul 17:07 WIB. Setelah itu, PC pun tampak digambarkan sendiri berada di dalam kamar. Animasi berlanjut dengan adegan RE, yang menaiki lantai rumah via tangga.
Baca juga : Enam Polisi Terlibat Obstruction of Justice Kasus Brigadir J Mulai Jalani Sidang Etik
“RE naik ke lantai dua, melalui tangga besi untuk menuju kamar ADC (ajudan),” begitu menurut animasi tersebut. Sementara RR, sedang berada di garasi. Adapun J, berada di pekarangan halaman samping rumah.
Animasi menunjukk pukul 17:10 WIB ketika J, ditampilkan sedang berkomunikasi via seluler saat sedang berada di pekarangan. Namun tak ada penjelasan, J berkomunikasi dengan siapa. Adegan animasi berlanjut menujukkan pukul 17:09 WIB. Pada saat itu, ditampilkan Sambo sedang berada di bagian tengah di dalam mobil. Ada inisial AR, dan Yogi yang di bagian kemudi mobil. Sambo, bersama Yogi, dan AR, menuju ke Duren Tiga.
Tiba di Duren Tiga, AR turun sendiri dari mobil, persis di pintu masuk garasi sisi samping rumah. Sementara Yogi, masih memajukan mobil, yang di dalamnya masih ada Sambo. Mobil tersebut, maju beberapa meter, lalu berhenti, dan Sambo turun.
Dalam animasi tersebut, Sambo turun dari mobil, sudah dengan menenteng pistol jenis HS. Pistol tersebut, sempat jatuh ke aspal. Dan AR, sempat berlari untuk mengambil pistol yang jatuh dari tangan Sambo. Namun, menurut animasi tersebut, Sambo melarang FS mengambil pistol yang jatuh tersebut.
“FS mengambil sendiri senpi (senjata api HS), dan memastukkan ke saku celana kanan,” begitu keterangan dalam animasi.
Baca juga : Putri Candrawathi tak Ditahan, Ini Alasannya
Selanjutnya, Sambo, masuk ke dalam rumah melalui pagar garasi, dan diikuti oleh AR. Dalam animasi tersebut, RR sudah berada di depan garasi menunggu Sambo. Animasi melanjutkan, saat Sambo masuk ke ruang tengah, ia tampak sudah mengenakan sarung tangan hitam. “FS memanggil RE, dan KM turun dari lantai dua,” begitu menurut animasi. RE, dan KM pun turun.
Adegan animasi berlanjut ke pukul 17:00 WIB. Dari animasi tersebut, tampak adegan Sambo, memerintahkan KM untuk memanggil J yang sedang berada di luar, di pekarangan. “FS, menyuruh KM memanggil J, dan masuk ke dalam rumah bersama RR,” begitu menurut animasi tersebut.
Perintah dari Sambo itu pun dituruti. Dari adegan terlibat RR, bersama KM, membawa J masuk ke dalam rumah menemui Sambo di ruang tengah. Di dalam ruang tengah itu, Sambo sudah menunggu, bersama RE.
Pada saat semuanya berkumpul di ruang tengah itu, dan J ada di antaranya semuanya, dimulailah ‘amukan’ Sambo kepada J. “FS, RE, J, RR, dan KM, berkumpul di dalam rumah dekat meja makan,” begitu menurut animasi. Dari cuplikan animasi tersebut, menujukkan pukul 17:12 WIB. Saat lima orang berkumpul di ruangan tersebut, termasuk J, pada saat itulah mula-mula eksekusi dengan cara menembak mati J.
Baca juga : Otak Penembakan Istri, Kopda Muslimin Meninggal Akibat Konsumsi Sianida
Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto membenarkan cuplikan animasi bikinan Polri tersebut. Kata Agus menjelaskan, animasi pembunuhan J tersebut, berdasarkan kronologis pembunuhan J dari keterangan Bharada RE. “Dua kali yang bersangkutan (RE) menuangkan pengakuan secara tertulis. Yang kedua itu, yang dituangkan ke dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) sebagai tersangka,” begitu terang Agus.
Terkait tentang apakah Sambo, benar turut melakukan penembakan, Agus mengatakan, penjelasan dalam animasi tersebut akurat. “Yang benar itu yang di animasi,” begitu sambung Agus, melalui pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/8/2022).