REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menanggapi singkat soal penangkapan anggota Satgas Cakra Buana PDIP berinisial HSM karena kasus penganiayaan terhadap pelajar SMA berinisial FL di Kota Medan. Penganiayaan yang dilakukan HSM ini terekam kamera CCTV hingga viral di media sosial.
Andreas menyatakan kasus ini ditangani DPD PDIP Sumatra Utara (Sumut). Sehingga pihak DPP PDIP enggan mengomentari kasus ini dan melimpahkannya ke DPD PDIP Sumatra Utara. "Silahkan kontak saja teman-teman PDIP di DPD (PDIP Sumut). Ini persoalan di daerah," kata Andreas kepada Republika.co.id, Sabtu (25/12).
Andreas juga tak berkomentar soal sanksi internal yang sepatutnya diterima terduga pelaku penganiayaan. Ia tak mengonfirmasi atau membantah bahwa HSM akan diberhentikan dari PDIP.
Andreas meyakini peristiwa ini sengaja dibesar-besarkan dengan maksud tertentu. Ia menyayangkan para pihak yang menggunakan peristiwa ini untuk mencoreng nama PDIP. "Berita ini digoreng," ujar Andreas yang juga anggota DPR RI itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD PDIP Sumatra Utara, Aswan Jaya, membenarkan pengemudi mobil yang melakukan penganiayaan terhadap pengendara motor di Delitua, Kota Medan merupakan anggota Satgas Cakra Buana PDIP. Aswan menyebut nama pelaku adalah Alvian.
Alvian menurut Aswan emosi kepada pemilik sepeda motor karena merasa jarak antara mobil dengan sepeda motor masih bisa dilewati. Sehingga terjadilah aksi pemukulan.
Peristiwa penganiayaan itu diketahui berada di sekitar kompleks Sekolah Al Azhar, di Deli Tua, Kota Medan. Penganiayaan terhadap FL terjadi pada Kamis (16/12) petang sekitar pukul 18.00 WIB. Korban diketahui masih remaja 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Polrestabes Medan membenarkan sudah menangkap HSM di kota Medan.