REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG, – Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, secara resmi mengakhiri masa kepemimpinannya di kelompok G20 pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Johannesburg pada 23 November. Dalam pidato penutupan, Ramaphosa menyerahkan kepemimpinan kepada Amerika Serikat sebagai presiden G20 berikutnya.
Dalam pidatonya, Ramaphosa menekankan pentingnya sejumlah inisiatif terkait perubahan iklim, termasuk penanganan bencana alam dan transisi energi yang berkelanjutan. Ia juga menyuarakan dukungan bagi negara berkembang dalam menghadapi tantangan iklim global.
Lebih lanjut, Ramaphosa menegaskan betapa krusialnya membangun kemitraan yang lebih kuat dengan Afrika di abad ke-21. Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kerjasama internasional dan dampak positif bagi negara-negara Afrika.
KTT G20 yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri berbagai delegasi, termasuk dari Rusia yang dipimpin oleh Maxim Oreshkin, wakil kepala staf Kantor Eksekutif Presiden. Pertemuan ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin dunia untuk membahas isu-isu global yang mendesak.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.