REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Belasan mahasiswa dari BEM Cyber University kembali melanjutkan program Mahasiswa Berdampak di Desa Citorek Sabrang, Cibeber, Lebak, Banten. Kegiatan yang berlangsung dari 14 hingga 20 November 2025.
Ini merupakan bagian dari komitmen kampus untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Program tersebut menyasar berbagai aspek, mulai dari pengembangan infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi dan pendidikan.
Kedatangan para mahasiswa dengan didampingi dosen pembimbing, Dr Anang Martoyo dan Diky Wardani pun, disambut hangat oleh Kepala Desa Citorek Sabrang, H Suarta Atmawijaya, beserta perangkat desa.
"Kami sangat berterima kasih atas kedatangan mahasiswa Cyber University. Program ini sangat membantu masyarakat kami dalam mengembangkan potensi desa," ujar Suarta dalam rilis yang dikutip Ahad (23/11/2025).
Suasana keakraban langsung terasa saat mahasiswa memperkenalkan diri dan memaparkan rencana kegiatan selama sepekan. Kegiatan ini meliputi pembangunan gapura wisata, pengembangan produk UMKM, hingga penyuluhan di sekolah.
Salah satu fokus utama adalah pembangunan gapura wisata Gunung Malang yang dilengkapi instalasi lampu tenaga surya. Mahasiswa juga terlibat dalam pengembangan kemasan produk Gendar Citorek menjadi "Gencits" yang lebih menarik untuk pemasaran digital.
Selain itu, mereka membantu pengrajin anyaman bambu dalam pengemasan produk dan memberikan penyuluhan tentang pendidikan dan penggunaan gawai bijak di SMAN 2 Cibeber.
Dr Anang menekankan pentingnya bagi mahasiswa berbaur dengan masyarakat, menyerap aspirasi, dan bekerja secara efektif. "Kami mendorong mahasiswa berbaur, menyerap aspirasi, dan bekerja secara efektif tanpa bersikap eksklusif," katanya.
Program Mahasiswa Berdampak diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Citorek Sabrang dan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dari Cyber University yang terkenal sebagai The First Fintech University in Indonesia dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk kemajuan masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika