REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah merencanakan untuk terus mengembangkan jalur lintas raya terpadu (LRT). Untuk pengerjaan LRT tahap pertama, baru terdapat tiga lintasan yakni lintas Cawang-Cibubur sebesar 86,2 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 58,3 persen, dan lintas Cawang-Bekasi Timur sebesar 60,5 persen. Tahap pertama sendiri ditargetkan selesai pada 2021.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan rencana pembangunan LRT tahap kedua yang ditujukan hingga ke Bogor. Luhut memperkirakan pembangunan jalur LRT relatif lebih cepat lantaran tidak menggunakan elevated atau jalan layang.
"Sekarang sudah mulai studi ke Bogor, kita berharap lebih cepat karena nanti lebih banyak di bawah, tidak elevated," ujar Luhut saat pengecoran terakhir jembatan lengkung bentang panjang pada proyek LRT di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/11).
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan Adhi Karya siap melaksanakan proyek LRT tahap kedua. Saat ini, kata Budi, tahap kedua LRT yang menghubungkan Cibubur-Bogor masih dalam proses desain.
"Tinggal nanti instruksi pemerintah kapan mulai kami siap menjalankan," ujar Budi.
Budi memperkirakan biaya pembangunan LRT tahap kedua sepanjang 25 kilometer (km) sekira Rp 12 triliun dengan masa pembangunan sekira tiga tahun. Mengenai pembiayaan, kata Budi, cukup bervariasi, salah satunya dengan APBN seperti yang dilakukan pada tahap pertama.
"Tinggal pemerintah kapan groundbreaking, kita siap," ungkap Budi.