REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di balik tembok kokoh Pendopo Kabupaten Jepara, sebuah cerita lama kembali bernapas. Bukan lagi tentang rutinitas pemerintahan, melainkan tentang bisikan sejarah emansipasi, semangat yang tak pernah padam, dan warisan seorang pahlawan wanita yang kisahnya melampaui zaman.
Tempat ini, kini bertransformasi, menyimpan janji untuk tidak hanya melestarikan masa lalu, tetapi juga menginspirasi masa depan. Inilah kisah tentang Museum Kartini, sebuah mahakarya budaya yang siap menjadi jantung edukasi dan pariwisata di jantung Jawa Tengah.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan kehadiran Museum Kartini di Jepara, Jawa Tengah, sebagai pilar penting. Museum ini diproyeksikan tidak hanya sebagai pusat edukasi, tetapi juga destinasi wisata sejarah, dan ruang budaya yang secara aktif menghidupkan kembali semangat Raden Ajeng Kartini.
"Museum Kartini tidak hanya menjadi ruang sejarah yang bisu, tetapi dapat menjadi destinasi edukasi dan kegiatan budaya yang dinamis bagi masyarakat luas," kata Fadli Zon dalam keterangan pers di Jakarta, Ahad.
Kunjungan Menbud Fadli Zon ke Jepara pada Sabtu (15/11) berujung pada peresmian museum ini, yang berlokasi strategis di Pendopo Kabupaten Jepara, tempat di mana Kartini pernah tinggal dan menuliskan gagasan-gagasan besarnya.
Usai peresmian, Menbud Fadli Zon menyampaikan apresiasinya. Beliau menilai tata pamer dan alur cerita (storyline) museum sudah tersusun dengan sangat baik, mengalirkan narasi sejarah dengan apik dan terstruktur.
Kekhasan museum ini terletak pada kemampuannya menghadirkan kembali konteks sejarah perjuangan Kartini melalui artefak asli, surat-surat bersejarah, dan penataan ruang yang intim, membuat pengunjung merasa terhubung langsung dengan sosok sang pahlawan.