REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah deru zaman yang kian memburu, di mana karakter sering kali rapuh bagai ranting kering, Perkemahan Jumat, Sabtu, dan Minggu (Perjusami) Saka Dirgantara Angkatan ke-7 hadir sebagai oase. Bukan sekadar agenda rutin kepramukaan, kegiatan ini adalah sebuah ritual penempaan jiwa, sebuah janji sunyi untuk membentuk kembali fondasi generasi muda yang tangguh dan berintegritas.
Kepala Dinas Operasi Lanud Harry Hadisoemantri, Mayor Lek Dodik Nur Cahyo, memandang kegiatan ini sebagai sarana strategis dalam membangun benteng karakter. Di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Sabtu yang cerah itu, ia menegaskan bahwa pembinaan jati diri sejak dini adalah kebutuhan mendesak. Ibarat memahat batu, proses ini krusial agar generasi muda siap menghadapi perkembangan zaman yang semakin kompetitif, yang menuntut lebih dari sekadar nilai akademis.
Perjusami, lanjut Dodik, menyediakan ruang belajar yang komprehensif, sebuah laboratorium kehidupan nyata bagi para peserta. Di sini, di bawah langit terbuka dan bimbingan para senior, mereka tidak hanya diajarkan kedisiplinan militer dan kemandirian, tetapi juga disemai kemampuan bekerja sama serta pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan kepada tanah air.
“Perjusami bukan hanya kegiatan berkemah biasa, tetapi proses pembentukan jati diri yang nyata. Di sini para peserta belajar tentang tanggung jawab, keteladanan yang hidup, dan keberanian mengambil keputusan di tengah tekanan,” ujarnya, suaranya penuh keyakinan. Setiap tantangan yang mereka hadapi adalah guru terbaik yang tak pernah mereka temukan di ruang kelas.
Ia menambahkan, karakter kuat dan mental tangguh merupakan fondasi utama agar generasi muda mampu bersaing di berbagai bidang kehidupan. Termasuk dunia kedirgantaraan yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) berintegritas dan komitmen tinggi, yang jiwanya terbang tinggi menembus batas cakrawala.
Dodik juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Sinergi berbagai elemen, dari TNI AU hingga relawan, menurutnya, menjadi faktor penting untuk memastikan pelaksanaan Perjusami berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta, sebuah orkestra kolaborasi yang indah.
Ia mengajak para peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan motivasi belajar yang tinggi. Keterlibatan aktif peserta, kata dia, akan menjadi bahan bakar utama yang mempercepat hasil pembinaan yang ingin dicapai, mengubah potensi mentah menjadi permata yang berkilau.
Perjusami Saka Dirgantara Angkatan ke-7 dijadwalkan berlangsung hingga akhir pekan. Agendanya padat, mencakup pembinaan mental, fisik, dan wawasan kedirgantaraan yang luas. Para peserta juga menerima materi mengenai kedisiplinan, kepemimpinan, serta pengenalan awal dunia penerbangan yang memikat.
"Semoga kegiatan ini melahirkan generasi muda yang lebih disiplin, berkarakter kuat, serta siap berkontribusi bagi pengembangan kedirgantaraan dan pembangunan bangsa di masa mendatang," tutup Mayor Lek Dodik Nur Cahyo, dengan tatapan penuh harapan, menatap bibit-bibit unggul yang kelak akan menjadi penerus obor peradaban Indonesia.