Kamis 13 Nov 2025 19:53 WIB

Kemenhub Buka Peluang Swasta Garap Skytrain Stasiun Harjamukti ke Mekarsari

Biaya pembangunan feeder kereta berkisar Rp 4,48 triliun sampai Rp 10,61 triliun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana di Simpang Gadog Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/12/2024).
Foto: Antara/M Fikri Setiawan
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana di Simpang Gadog Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka peluang bagi swasta dalam pengembangan kereta feeder LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Bogor menggunakan kereta gantung (skytrain). Kemenhub berencana untuk menyambungkan LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Bogor yang saat ini terhenti di Stasiun Harjamukti (Cibubur) ke Mekarsari.

Kemenhub memilih akses itu menggunakan kereta gantung sebagai kereta pengumpan (feeder) LRT. "Swasta diminta silakan kalau ada yang berminat nanti seperti apa," ujar Sekretaris Jenderal Kemenhub Antoni Arif Priadi dalam Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Baca Juga

Menurut Antoni, alasan dipilihnya moda kereta gantung sebagai feeder LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Bogor karena permasalahan lahan. Indikasi biaya kereta pengumpan LRT indikatif biaya skytrain berkisar antara Rp 4,48 triliun sampai Rp 10,61 triliun.

Rencana konstruksi jalur dan stasiun dilakukan secara layang (elevated) dengan panjang jalur skytrain kurang lebih 21,44 kilometer (km). Moda tersebut memiliki kecepatan rata-rata 40-50 km per jam dan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Skema pembiayaan untuk skytrain feeder LRT tersebut bersifat investasi murni (dukungan nonfiskal), dan potensi populasi terlayani sekitar 26 ribu penduduk. Kemenhub saat ini mengkaji proyek rencana penggunaan skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor sebagai feeder LRT Jabodebek maupun MRT Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement