REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat gangguan pada perjalanan LRT Jabodebek di seluruh lintas pelayanan pada Sabtu (25/10/2025) pagi WIB. Gangguan terjadi pada sistem third rail yang berfungsi menyalurkan listrik ke rangkaian kereta, sehingga seluruh perjalanan sempat terhenti selama beberapa waktu.
KAI menegaskan, penanganan dilakukan secara cepat dengan memprioritaskan keselamatan pengguna. Tim teknis segera mengevakuasi penumpang dari lima rangkaian LRT yang berhenti di jalur, masing-masing di lintas Kuningan–Pancoran, Taman Mini–Kampung Rambutan, Bekasi Barat–Cikunir 2, Cawang–Halim, dan Halim–Cawang.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengucapkan terima kasih atas pengertian serta kepercayaan masyarakat,” ujar Manager Public Relations KAI, Mahendro Trang Bawono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (25/10/2025).
Proses evakuasi dilakukan melalui walkway menuju stasiun terdekat, yakni Stasiun Kuningan, Halim, Cawang, Kampung Rambutan, dan Bekasi Barat. Hingga pukul 10.06 WIB, seluruh pengguna yang berada di rangkaian LRT telah berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat dan selamat.
KAI mencatat total 653 pengguna berhasil dievakuasi tanpa adanya laporan korban luka. Setelah proses perbaikan sistem kelistrikan selesai, perjalanan LRT Jabodebek kembali beroperasi normal di seluruh lintas.
“Kami memastikan seluruh pengguna yang sempat dievakuasi dalam kondisi baik, dan layanan kini sudah pulih,” kata Mahendro.
Bagi pengguna yang terdampak pada saat gangguan, KAI menyediakan fasilitas pembatalan perjalanan di loket stasiun terdekat. Perseroan juga menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan keandalan layanan dan kenyamanan pengguna LRT Jabodebek.
KAI berharap kejadian tersebut tidak mengurangi kepercayaan publik terhadap layanan transportasi perkotaan berbasis rel. Perusahaan berkomitmen menjaga keselamatan serta kualitas pelayanan sebagai prioritas utama dalam setiap operasionalnya.