Senin 02 Oct 2017 17:43 WIB

IPDN: Calon Praja Meninggal karena Gangguan Pernapasan

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Gedung IPDN. Ilustrasi
Foto: .
Gedung IPDN. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata, menjelaskan penyebab kematian calon angkatan 2017, Dea Rahma Amanda, 17, yany meninggal dunia ketika mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Mental Disiplin Praja (Diksarmendispra), Ahad (1/10) di Semarang. Almarhumah Dea meninggal karena penyumbatan pernafasan. Ermaya menuturkan, tim dokter telah melakukan autopsi terhadap jenazah Dea.

"Hasil dari autopsi luar menyatakan penyebab kematiannya karena penyumbatan pernapasan saat jalan. Itu yang berakibat jatuh dan langsung pingsan, " ujar Ermaya ketika dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (2/10).

Dia melanjutkan, berdasarkan riwayat kesehatan tidak ditemukan adanya gangguan penyakit tersebut pada Dea. Namun, dokter menyebut bahwa tekanan darah almarhumah Dea termasuk cukup tinggi untuk anak seusianya (140 mmHg).

Ermaya pun menjelaskan kronologis sebelum almarhumah Dea jatuh. Saat itu, kata dia, para calon praja sedang melakukan kegiatan baris-berbaris. Menurut Ermaya, almarhumah Dea semula berada di barisan paling depan, lalu mundur ke belakang dan jatuh. Malam sebelum kejadian pun, dia tidur nyenyak seperti biasa.

"Pagi harinya saat sarapan temannya mendengar almarhumah berkata 'Perut saya kekenyangan nih' begitu. Teman-temannya kondisi fisiknya turun sementara dia kondisinya justru naik, meningkat. Menurut temannya, almarhumah jugasering berkata ingin menghabiskan makanan teman sebelahnya," paparnya.

Setelah kejadian ini, IPDN akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan Diksarmendispra. Berdasarkan jadwal kegiatan, diksar akan ditutup pada 8 Oktober mendatang. Almarhumah Dea merupakan calon praja yang berasal dari daerah pengiriman Provinsi Lampung. Autopsi terhadap jenazah Dea dilakukan di RS Bhayangkara, Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement