Sabtu 06 May 2017 10:45 WIB

Puluhan Anggota TNI-Polri Masih Siaga di Rutan Pekanbaru

Petugas kepolisian berpakaian sipil menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas kepolisian berpakaian sipil menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Puluhan personel gabungan TNI dari Komando Distrik 0301 Pekanbaru dan Brigade Mobil Polda Riau masih bersiaga di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Sabtu (6/5) pagi. 

Kondisi Rutan Sialang Bungkuk telah kondusif, tetapi puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap dan TNI masih bersiaga dan melakukan patroli di halaman serta mengelilingi gedung tahanan. Sebagian dari mereka menyebar di dalam gedung dan di jalan masuk dan keluar menuju tempat tahanan. 

Sementara itu, sejumlah petugas rutan mulai melakukan pembersihan sampah sisa-sisa bentrok yang terjadi pada Jumat (5/5). Petugas juga mulai memperbaiki pintu baja sisi luar gedung tahanan yang dijebol oleh sekitar 200-300 tahanan dalam upaya pelarian.

Pintu tersebut dilas dari sisi dalam dan luar dengan pengawasan ketat anggota Brimob. Belum ada keterangan resmi tentang jumlah tahanan yang berhasil ditangkap kembali. Namun, hingga Jumat (5/5) malam sebanyak 159 tahanan dinyatakan berhasil diamankan. 

Mayoritas tahanan ditangkap tidak jauh dari lokasi Rutan Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Namun, beberapa dari mereka ditemukan jajaran Polda Riau di sejumlah kabupaten seperti Siak, Pelalawan, Kampar, bahkan hingga perbatasan Sumatera Barat.

Sebanyak 200-300 tahanan Rutan Sialang Bungkuk melarikan diri setelah terlibat bentrok dengan petugas rutan. Peristiwa itu terjadi sebelum Shalat Jumat. 

Peristiwa itu diduga kuat akibat rutan yang dipaksa diisi lebih dari 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561 orang. Selain itu, masalah ketersediaan air, makanan, serta pungutan liar dan sikap petugas rutan yang arogan menjadi pemicu kejadian tersebut. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement