Kamis 05 May 2016 06:37 WIB

Peringati Hari Pendidikan, Wings Dirikan Fasilitas Belajar di Bantar Gebang

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
 Aktivitas bongkar muat sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Aktivitas bongkar muat sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, Wings Corporation, perusahaan penghasil produk-produk makanan, minuman, perawatan rumah dan perawatan tubuh, melalui Yayasan Wings Peduli Kasih, kembali menyambangi kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Tujuannya melanjutkan rangkaian acara 'Membangun Impian dari Negeri Sampah'. 

Kegiatan ini dalam rangka memeringati Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei, Yayasan Wings Peduli Kasih bersama dengan Econity90, sebuah yayasan sosial, memberikan bantuan berupa pendirian fasilitas pendidikan untuk Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi.

Yayasan Wings Peduli Kasih secara resmi menyerahkan fasilitas pendidikan berupa bangunan kelas baru permanen kepada Sekolah Alam Tunas Mulia. Awal pembangunan sekolah itu dilakukan sejak Januari 2016 lalu.

Selain itu, pada kesempatan ini pula Wings Corporation mendukung peluncuran buku Impian dari Negeri Sampah yang ditulis oleh salah satu pendiri sekolah Tunas Mulia, Nadam Dwi Subekti. Buku tersebut mengisahkan 43 kisah nyata mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Bentar Gebang yang dikisahkan melalui sebutan 'negeri sampah'.

Kisah-kisah menarik seperti awal mula anak Bantar Gebang mengawali mimpinya dengan bersekolah hingga berbagai permasalahan yang tak luput datang silih berganti di negeri sampah. Dari masalah longsor sampah, larangan sekolah, pernikahan dini, makanan dari sampah, temuan mayat bayi, penemuan sampah-sampah unik yang tidak biasa dan masih banyak lagi kisah-kisah nyata lainnya. Semua itu akan membuka mata pembacanya untuk mengetahui polemik kehidupan masyarakat yang tinggal tidak jauh dari ibu kota ini.

“Saya pribadi sangat terinspirasi dari kisah-kisah di buku Pak Nadam. Semoga langkah kecil yang dilakukan Wings dapat membantu dan memotivasi anak-anak Bantar Gebang, khususnya sekolah Tunas Mulia untuk belajar lebih giat," ujar Representative Yayasan Wings Peduli Kasih, Aristo Kristandyo, Rabu (4/5).

Aristo mengimbau masyarakat lain di luar sana dari perusahaan maupun instansi pendidikan untuk turut serta memberikan sumbangsih. Baik dalam bentuk moral dan materi kepada anak sekolah Tunas Mulia demi masa depan generasi penerus bangsa yang lebih baik. "Kami juga mengapresiasi para guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengajar anak-anak ini dengan kasih dan tulis ikhlas,” ujar Aristo.

Ketua Dewan Pengurus Econity90, Rahmat Susanta, mengucapkan terima kasih atas dukungan Yayasan Wings Peduli Kasih. Ia berharap kelas baru ini dapat menambah semangat belajar bagi generasi penerus bangsa di Sekolah Tunas Mulia ini.

“Masih sangat banyak anak bagsa dengan orang tua berpenghasilan rendah yang membutuhkan rumah tinggal layak, lingkungan sehat dan fasilitas pendidikan yang memadai. Maka dari itu selama masih punya kesempatan, kami akan terus memberi uluran tangan dengan mencari dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Yayasan Wings Peduli Kasih secara berkesinambungan memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan di seluruh Indonesia. Mereka memfokuskan pada aspek kesehatan dan pendidikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement