Selasa 05 Nov 2019 09:26 WIB

Menemani Anak Pemulung Meraih Ilmu

Komunitas Jendela Lampung mendampingi anak-anak pemulung untuk belajar.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Peringatan HUT Komunitas Jendela Lampung dihadiri Bunda Literasi Provinsi Lampung  Riana Sari di TPA Bakung Telukbetung Barat. Bandar Lampung, Senin (4/11).
Foto: Pemprov lampung
Peringatan HUT Komunitas Jendela Lampung dihadiri Bunda Literasi Provinsi Lampung Riana Sari di TPA Bakung Telukbetung Barat. Bandar Lampung, Senin (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tumpukan sampah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Telubetung Barat, Bandar Lampung tak membuat anak-anak pemulung (warga sekitar TPA) kendor untuk mengenyam pendidikan. Relawan Komunitas Jendela Lampung (KJL) pun tetap tegar mendampingi anak-anak TK, SD, SMP, hingga SMA untuk belajar meraih ilmu.

KJL didirikan di bidang pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang berada di sekitar TPA Bakung. Sudah lima tahun, KJL mengabdikan dirinya mendampingi anak-anak warga yang sehari-hari bergelut dengan sampah untuk belajar, membaca, dan mendapat ilmu pengetahuan.

Koordinator KJL  Rengga Wisnu Aditya mengatakan, komunitas yang dibentuk tersebut adalah komunitas sosial yang bergerak di bidang pendidikan. “Tahun 2019 ini, merupakan tahun kelima Komunitas Jendela hadir di Provinsi Lampung,” katanya, Senin (4/11).

Di lokasi tersebut, KJL menyediakan buku-buku pelajaran sekolah dan buku-buku umum. Rumah Baca KJL menjadi tempat berkumpulnya anak-anak beragam pendidikan formal. Antusiasme anak-anak sekitar TPA Bakung membuat relawan semakin bersemangat mencari donatur untuk menambah koleksi buku bacaan.

Setelah lima tahun berjalan, lebih dari 100 orang anak beragam tingkat pendidikan formal bergabung di dalam komunitas tersebut. Relawan KJL tak bosan memberikan materi pelajaran baik materi pelajaran sekolah formal maupun nonformal. “Kegiatan belajar hari Ahad pukul 10.00 sampai 12.00,” ujarnya.

photo
Peringatan HUT Komunitas Jendela Lampung dihadiri Bunda Literasi Provinsi Lampung Riana Sari di TPA Bakung Telukbetung Barat. Bandar Lampung, Senin (4/11).

Rengga mengatakan, rumah baca komunitas ini berasal dari bantuan Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Nasional, dan juga dari donatur. Batuan bisa berasal dari bahan berupa buka bacaan dan juga uang yang dibelikan buku pelajaran sekolah dan umum.

Relawan KJL merangsang minat belajar anak-anak mulai dari TK hingga SMA dengan membaca terlebih dulu. KJL menyediakan buku-buku bacaan yang dapat langsung dibaca mereka di Rumah Baca. Dari minat baca yang tumbuh, maka akan muncul semangat belajar dari anak-anak tersebut untuk mengetahui pelajaran dan ilmu lainnya.

Tak jarang, relawan memberikan pelajaran formal kepada anak-anak tersebut, baik pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan lainnya. Metodologi pengajaran dari komunitas yang berdiri pada 13 November 2014 tersebut, biasanya setelah selesai belajar pelajaran formal, kemudian masuk pelajaran nonformal. Belajar nonformal bergantung dari kemauan anak-anak itu sendiri, apakah di bidang keterampilan dan hobi lainnya.

Selain itu, untuk tidak bosan di dalam ruangan, relawan yang berasal dari latar belakang ilmu dan pendidikan, juga mengajak anak-anak belajar di luar dengan memperlihatkan alam sebagai ilmu dan pelajaran.

Pada peringatan Hari Jadi KJL yang ke-5, Senin (4/11), Bunda Literasi Provinsi Lampung Riana Sari mendonasikan sejumlah buku kepada Rumah Baca KJL. Selain itu, Riana juga memberikan bingkisan menarik kepada anak-anak asuhan KJL.

Riana Sari  memberikan semangat kepada anak-anak Rumah Baca KJL untuk terus menggapai cita-cita hingga kelak di masa depan meraih kesuksesan.

Ia mengatakan, semua anak mempunyai kesempatan yang sama dan bisa menjadi apa pun namun harus terus belajar dan berjuang. Anak-anak tugasnya adalah belajar, hormati orang tua dan guru, begitu juga dengan teman-teman, jangan saling ejek dan harus saling berbagi kepada teman. “Siapa tahu diantara kalian ada yang menjadi polisi, dokter, perawat dan lainnya," katanya.

Untuk membangkitkan semangat para anak-anak untuk terus berjuang menggapai cita-cita, pada kesempatan itu, Riana membacakan dongeng yang berjudul Menggapai Cita-cita. Ia pun sempat terharu saat menerima bunga dari anak-anak setempat, dan juga membacakan surat dari mereka.

"Walaupun ibu tidak bisa selalu dekat kalian satu per satu, tetapi yakinlah cinta dan kasih sayang bunda untuk kalian. Apa pun kodisi kalian harus semangat dan bersyukur," tuturnya.

Ilham, satu dari anak yang ikut belajar di Rumah Baca KJL mengaku senang dapat belajar di tempat itu, meskipun daerahnya dikenal tempat tumpukan sampah.

Ia dan anak-anak sebayanya tetap semangat belajar di Rumah Baca KJL selepas pulang sekolah. "Senang aja bisa baca dan belajar di sini," kata anak SD tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement