REPUBLIKA.CO.ID, Bekasi -- Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi menerima sekitar 6.500 hingga 7.000 ton sampah per hari. Kepala Satuan Pelaksana Pengelolaan Energi Terbarukan, Komposting dan 3R Serta Pengomposan Akhir Sampah, Rizky Febrianto, mengatakan, dalam saat ini TPST Bantar Gebang telah menampung 18 juta meter kubik sampah.
Ia mengatakan, sampah yang didatangkan ke TPST Bantar Gebang berasal dari lima wilayah, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara, termasuk Kepulauan Seribu. "Setiap harinya, ada 1.210 truk sampah dengan beragam ukuran datang kesini," ujar ujar Rizky Febrianto, pada Sabtu (17/3).
Pria berusia 33 tahun ini menuturkan, zona penampung sampah di TPST Bantar Gebang terbagi menjadi lima. Rizky mengatakan, zona tiga adalah zona dengan terisering (undakan) tertinggi, yaitu tujuh terisering. Sedangkan zona lain seperti zona empat dan lima hanya terdiri dari lima terisering.
TPST, kata dia, memiliki kendaraan berat untuk mengelola ribuan ton sampah yang masuk setiap harinya. Terdapat 33 unit excavator untuk mengangkat sampah baru ke setial undakan, dua unit excavator long arm untuk memadatkan volume sampah, 14 unit bulldozer dan lima unit refuse compector untuk meratakan sampah, serta enam unit Wheel Loader untuk membersihkan sampah yang berserakan di jalan.
"Zona tiga itu jadi zona favoritnya sopir buat buang sampah," ujar lelaki berkaca mata itu. Menurut dia, zona tiga memiliki akses jalan yang paling baik diantara seluruh zona lain.
Rizky menjelaskan, saat ini zona yang masih aktif digunakan hanya zona tiga, empat dan lima. Zona satu dan dua untuk sementara tidak difungsikan karena pihak TPST akan memasang Geomembran, atau lapisan plastik antipanas, gas dan dingin yang dipasang untuk melindungi zat tanah dari pencemaran.
Setiap terisering sampah di seluruh zona harus dilapisi Geomembran. Bukan hanya untuk mengurangi pencemaran tamah, Geomembran juga berfungsi untuk meningkatkan gas yang dihasilkan sampah.
Setiap terisering di seluruh zona, tersebar pipa yang terhubung dengan Power House. Power House adalah energi terbarukan dengan mengubah gas yang dihasilkan sampah menjadi energi listrik. Selain Power House, TPST juga menyediakan tempat Komposting dan Instalasi Pengelolaan Air Sampah (IPAS).