Rabu 23 Mar 2016 04:15 WIB

Dianggap Minim Tokoh Pemimpin, Demokrat Harus Belajar dari PDIP

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Umum DPP Partai Demkorat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono didampingi Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, saat peringatan HUT ke-14 Demokrat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum DPP Partai Demkorat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono didampingi Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, saat peringatan HUT ke-14 Demokrat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Politik dari Universitas Bengkulu, Lely Arrianie berpendapat, Partai Demokrat tidak seharusnya mengarahkan calon bakal presidennya dari keluarga. Namun harus bisa mencari dari para kader lainnya yang memiliki potensi besar juga.

Atas hal itu, Lely pun membandingkan cara pencapresan Partai Demokrat dan PDIP. “Bandingkan dengan PDIP yang punya Jokowi, Risma (Wali Kota Surabaya) dan Ganjar (Gubernur Jawa Tengah),” kata Lely kepada Republika.co.id, Selasa (22/3).

Lely mempertanyakan apakah sejauh ini Demokrat memberi ruang seperti yang dilakukan PDIP. Dia menegaskan, PDIP malah telah memperhatikan para kadernya sehingga bisa terpilih menjadi kepala daerah bahkan presiden.

Menurut Lely, PDIP bisa saja memaksa memunculkan Puan Maharani dalam pencapresan tahun lalu. Namun hal ini tidak dilakukan karena kacamata publik menjadi hal yang diutamakan. Oleh sebab itu, PDIP pun hanya menempatkan kader potensialnya yang sebelumnya telah mengakar ke publik seperti Jokowi, Risma maupun Ganjar.

Sebelumnya, nama Ani Yudhoyono sempat menjadi trending topic di Twitter. Istri mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut-sebut bakal maju menjadi presiden pada 2019 mendatang.

Kabar itu memang belum terverifikasi. Hanya berasal dari sebuah foto Ani Yudhoyono dengan tulisan "Calon Presiden Partai Demokrat 2019". Tertulis pula kata "Lanjutkan". Gambar tersebut mencuat di tengah tur yang digelar SBY bersama Partai Demokrat di Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement