Ahad 04 Jun 2023 21:03 WIB

Kenaikan Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Berdampak ke Elektoral Anies

Anies Baswedan di-framing sebagai capres yang merupakan antitesa Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Anies Rasyid Baswedan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Istimewa
Anies Rasyid Baswedan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indikator Politik Indonesia mendapatkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terus mengalami peningkatan. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi menguat satu bulan terakhir di angka 79,2 persen.

"Kami menemukan 79,2 persen warga yang puas terhadap kinerja Jokowi masih cukup tinggi, sangat puas atau cukup puas," kata Burhanuddin dalam keterangannya dalam rilis Survei bertajuk Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024 secara virtual, Ahad (4/6/2023).

Baca Juga

Burhanuddin mengatakan, tren kepuasan ini naik dari survei sebelumnya pada Mei 2023 yakni di angka 76,3 persen. Kenaikan angka kepuasan terhadap Jokowi ini diketahui berimbas kepada menurunnya elektabilitas bakal calon presiden Anies Baswedan.

Burhanuddin mengatakan, ini karena selama ini Anies Baswedan di-framing sebagai capres yang merupakan antitesa dari Presiden Jokowi.

"Approval rating Presiden Jokowi yang terus meningkat dan itu buat posisi Anies tertekan karena di-framing sebagai capres yang tawarkan antitesa Jokowi sehingga ketika approval Presiden Jokowi naik. Makin sedikit pemilih yang membeli narasi perubahan," ujarnya.

Sebaliknya, peningkatan kepuasan terhadap Presiden Jokowi ini memberi keuntungan bagi Prabowo Subianto. Dia menyebut, Prabowo berada di tengah-tengah lantaran mendapat dukungan dari dua kelompok yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi dan tidak puas.

Berdasarkan simulasi tiga nama capres menurut kinerja presiden, warga yang puas dan cukup puas dengan Presiden Jokowi umumnya memilih dua nama Ganjar dan Prabowo. Sedangkan yang tidak puas dengan Jokowi juga hampir imbang memilih bacapres Anies dan Prabowo.

"Jadi ada di dua kaki, jadi pemilih Prabowo ini dapat dari dua segmen sekaligus. Jadi yang menjelaskan Prabowo naik, karena dia dapat dua dukungan dari dua kelompok yang puas sekaligus tidak puas dengan kinerja Jokowi," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin melanjutkan, sedangkan Ganjar hanya dominan dari suara warga yang puas saja. Begitu juga Anies yang dominan di suara yang tidak puas semata. "Betapa Pak Prabowo ambil segmen besar yang umumnya puas terhadap kinerja Jokowi dan Pak Prabowo bagian pemerintah itu sendiri," ujarnya.

Survei Indikator Politik ini dilakukan pada rentang 26-30 Mei 2023 dengan metode telepon secara acak ke 1.230 respon. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement