Kamis 16 Jan 2025 19:02 WIB

Bung Kus: PSSI di Bawah Erick Thohir, Timnas Indonesia dan Liga Sepak Bola Jauh Lebih Baik

VAR, perbaikan wasit, dan penataan jadwal pertandingan buat Liga Indonesia makin baik

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Pelatih Kepala Baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan Asisten Pelatih Baru Timnas Denny Landzaat menghadiri konferensi press pengenalan Tim Pelatih Timnas Indonesia di Jakarta, Ahad, (12/01/2025). PSSI resmi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia menggantikan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong. Kluivert akan dibantu dengan sejumlah asisten pelatih dari Belanda, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Pelatih Kepala Baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan Asisten Pelatih Baru Timnas Denny Landzaat menghadiri konferensi press pengenalan Tim Pelatih Timnas Indonesia di Jakarta, Ahad, (12/01/2025). PSSI resmi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia menggantikan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong. Kluivert akan dibantu dengan sejumlah asisten pelatih dari Belanda, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengakui PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir membuat sepak bola jauh lebih baik, khususnya timnas Indonesia dan Liga Indonesia.

Bung Kus, sapaan akrab Kusnaeni, meniali, tanpa survei pun harus diakui tingkat kepuasan masyarakat terhadap Erick Thohir dalam memimpin PSSI sangat tinggi.

Baca Juga

"Harus diakui Erick adalah ketum PSSI terbaik, dilihat timnas sangat berhasil dari segi prestasi, peringkat FIFA, profit center, serta mampu memberikan rasa kebanggaan dan rasa nasionalisme yang luar biasa," ujar Bung Kus yang hadir sebagai nara sumber dalam rilis Survei Indikator Politik Indonesia bertema "Isu-Isu Persepakbolaan di Mata Publik dan Pertaruhan Besar PSSI" pada Kamis (16/1/2025) di Jakarta.

Di liga, lanjut Bung Kus juga sudah terlihat perkembangannya. "Dengan adanya VAR ini membantu kredibilitas sebuah pertandingan, perbaikan wasit, serta jadwal pertandingan yang sudah tetap. Secara umum semuanya sudah baik, nilainya diatas 75-lah," kata dia.

Namun menurut Bung Kus ada dua hal yang belum digarap PSSI secara maksimal saat ini yakni pengembangan usia muda dan komunitas sepak bola. Karena keduanya bisa dibilang proyek buang duit, sehingga Bung Kus melihat PSSI belum menggarapnya secara maksimal.

Bung Kus mencontohkan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) memiliki program nyata untuk komunitas sepak bola dengan mengajak dan melibatkan orang Asia Selatan agar suka sepak bola serta melibatkan perempuan.

Bung Kus juga menilai posisi Erick saat ini sangat penting. Pasca Tragedi Kanjuruhan Malang, sepak bola bisa cepat kembali pulih karena Erick ada di pusat kekuasaan. Ia mampu dengan cepat menggalang dana untuk membantu pembangunan infrastruktur.

Mengenai pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, Bung Kus menilai ini hal yang tak keliru tapi menjadi pertaruhan besar dari Erick. "Ini pergantian yang sah, tapi ini sangat besar pertaruhannya. Kalau (pelatih) masih STY dan dia gagal bersama timnas, Erick tidak akan disalahkan. Namun sekarang kalau Kluivert (dan gagal), Ericklah yang akan disalahkan. Ini keputusan yang berani dan tidak populer," ungkap Bung Kus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SKOR.ID (@skorindonesia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement