REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mewacanakan diadakannya bus Transjakarta khusus perempuan. Tujuannya agar kasus pelecehan seksual di angkutan umum bisa semakin ditekan.
Ahok mengatakan sempat memperoleh saran supaya perempuan dibuatkan bus khusus. Sebab tak jarang para perempuan enggan naik bus transjakarta yang sudah penuh sesak dengan alasan khawatir pelecehan seksual.
"Terus yang perempuan selalu minta bus khusus karena banyak pelecehan. Kita mau buat bus khusus juga kadang-kadang perempuan juga bukan enggak mau naik. Kalau dia mau cepat, dia naik juga campur bus yang biasa," katanya kepada wartawan, Kamis (3/3).
Ahok merencanakan bus transjakarta mempunyai bangku menghadap depan. Jika menghadap depan, Menurutnya, aksi pelecehan seksual bisa ditekan. Meskipun hal tersebut akan berdampak pada kapasitas penumpang yang lebih sedikit.
"Nah tapi kalau kami bikin kursinya menghadap ke depan yang berdiri walaupun hanya satu orang berani enggak pelecehan? Enggak bisa. Jadi lebih baik nanti kita enggak pisahkan bus perempuan dengan bus laki. Tapi posisi busnya itu betul-betul tidak ada kemungkinan pelecehan. Kursinya pun hadap depan. Walaupun secara biaya penumpang yang diangkut Transjakarta akan lebih sedikit. Tapi ya enggak apa-apa. Kan kami bayar dia kan berdasarkan rupiah per kilometer," ujarnya.