Rabu 05 Nov 2025 17:27 WIB

Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Pramono: Saya akan Putuskan, Kan Enggak Harus Naik

"Naik atau tidak, saya akan putuskan pada saat yang tepat," ujar Pramono.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Bus transjakarta menintas di Halte Jaga Jakarta, Senen, Senin (8/9/2025). Halte Transjakarta Senen Sentral,  resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta. Halte tersebut kini telah selesai diperbaiki dan kembali beroperasi setelah sebelumnya dirusak dan dibakar kelompok orang tak dikenal (OTK) dalam kericuhan pekan lalu. Nama Jaga Jakarta dipilih sebagai pengingat pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban secara bersama-sama.
Foto: Republika/Prayogi
Bus transjakarta menintas di Halte Jaga Jakarta, Senen, Senin (8/9/2025). Halte Transjakarta Senen Sentral, resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta. Halte tersebut kini telah selesai diperbaiki dan kembali beroperasi setelah sebelumnya dirusak dan dibakar kelompok orang tak dikenal (OTK) dalam kericuhan pekan lalu. Nama Jaga Jakarta dipilih sebagai pengingat pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban secara bersama-sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana menaikkan tarif Transjakarta yang tidak pernah mengalami kenaikan sejak 20 tahun terakhir. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian besaran tarif Transjakarta setelah mengalami kenaikan. 

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya masih terus melakukan kajian terkait rencana kenaikan tarif Transjakarta. Namun, ia mengaku belum sepenuhnya memastikan akan menaikkan tarif Transjakarta atau tidak.

Baca Juga

"Saudara-saudara sekalian, kan pada waktu itu sedang dikaji. Dalam pengkajian itu, apakah nanti diputuskan naik atau tidak, saya akan memutuskan pada saat yang tepat, naik atau tidak. Kan, enggak harus naik," kata dia di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menurut dia, Pemprov Jakarta belum tentu akan menaikkan tarif Transjakarta, yang saat ini Rp 3.500 per penumpang. Ia menyatakan, pihaknya akan memutuskan hal itu pada waktu yang tepat.

"Naik atau tidak, saya akan putuskan pada saat yang tepat," ujar Pramono.

photo
Penumpang bus transjakarta melintas di Halte Jaga Jakarta, Senen, Senin (8/9/2025). - (Republika/Prayogi)

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo, mengaku masih belum bisa memastikan besarannya. Yang bisa dipastikan, sampai saat ini tarif Transjakarta masih Rp 3.500 per penumpang.

"Kami terus melakukan kajian dan memang sebagaimana dipahami bahwa dengan tarif Rp3.500 saat ini, cost recovery tarif tersebut dengan biaya operasional Transjakarta itu hanya di 14 persen. Begitu ada pemotongan DBH, tentu ini berpengaruh terhadap kapasitas fiskal Jakarta," kata dia. 

Karena itu, Pemprov Jakarta perlu melakukan penyesuaian tarif Transjakarta. Apalagi, tarif layanan transportasi serupa di daerah penyangga saat ini rata-rata sudah Rp 5.000 per penumpang.

"Begitu Rp 5.000 sekali naik, tidak secara jaringan. Begitu berpindah angkot, bayar lagi. Tapi di Jakarta Rp3.500 mencakup 91,8 persen jumlah populasi Jakarta yang dilayani," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement