Senin 24 Aug 2015 21:20 WIB

Konflik Antar Pejabat, Tunjukkan Lemahnya Kepemimpinan Jokowi

Jokowi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Almuzzammil Yusuf mengatakan konflik yang terjadi antara pejabat negara hanya memberikan kesan buruk kepada publik.

"Adanya konflik justru menunjukan tidak solidnya kabinet dan lemahnya kepemimpinan Presiden," ujar Almuzzammil kepada ROL, Senin (24/8).

Seharusnya, sambung politisi PKS itu, masalah antara pejabat diselesaikan di internal sidang kabinet dengan yang dipimpin oleh Presiden agar bisa sekaligus menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan negara yang sedang dihadapi.

"Maka sudah seharusnya konflik tersebut tidak terulang lagi," ucapnya.

Jika terulang kembali, lanjutnya, maka hanya akan menunjukan semakin lemahnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo di mata publik. "Kalau dulu SBY dinilai peragu, Jokowi bisa dinilai lemah dan peragu," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli menilai program pembangkit listrik 35 ribu megawatt terlalu ambisius. Apalagi masih ada pekerjaan rumah pembangunan proyek pembangkit listrik ribuan megawatt dari era Susilo Bambang Yudhoyono yang belum rampung.

Rizal langsung melontarkan kritik yang ditujukan ke Menteri BUMN Rini Soemarno terkait rencana pembelian pesawat untuk Garuda Indonesia. Tak hanya sesama menteri, Rizal Ramli juga mengkritik rencana proyek listrik 35 ribu MW.

Bahkan Rizal mengajak Jusuf Kalla untuk berdebat membahas proyek tersebut. Namun Jusuf Kalla menolak dan memilih lebih memilih untuk memanggil Rizal karena tidak etis. Rizal menantang berdebat karena merasa sangat yakin pendapatnya benar. Ini dilakukan semata-mata untuk membuktikan pada seluruh rakyat Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement