REPUBLIKA.CO.ID, SOLO, – Indonesia berhasil meraih gelar runner-up di Kejuaraan Sepak Bola Cerebral Palsy Asia Oceania IFCPF 2025 setelah kalah 0-2 dari Iran dalam partai final yang berlangsung di Stadion Sriwedari, Solo, pada Sabtu malam.
Dua gol yang menentukan kemenangan Iran dicetak oleh Amirhossein Ghorbani pada menit ke-15 dan Alireza Ahmadimoghadam pada menit ke-33. Meski kalah, pelatih tim Indonesia, Yanuar Dhuma Ardhiyanto, menilai pencapaian ini membanggakan, terutama karena Indonesia semula tidak diunggulkan untuk mencapai final.
Iran, yang merupakan juara bertahan Piala Dunia Sepak Bola Cerebral Palsy Asia Oceania 2024, harus berjuang keras melawan Indonesia. Yanuar menyatakan bahwa para pemainnya telah berusaha maksimal dan mampu membuat Iran kewalahan, terutama di babak kedua. Namun, Iran berhasil memanfaatkan peluang mereka dan mempertahankan pertahanan dengan baik.
Meskipun Indonesia hanya menjadi finalis, mereka berhak atas tiket ke Piala Dunia IFCPF 2026. Yanuar menambahkan bahwa pengalaman ini akan menjadi tolok ukur untuk meningkatkan kualitas permainan tim di ajang berikutnya.
Dukungan suporter di Solo juga mendapatkan apresiasi dari tim nasional Indonesia, karena telah memberikan semangat sejak awal hingga akhir kompetisi. Sementara itu, kapten tim Iran, Hassan Safari, mengakui bahwa laga melawan Indonesia adalah pertandingan yang sulit. Ia berharap sepak bola cerebral palsy Indonesia terus berkembang.
Ketua Umum National Paralympic Committee Indonesia (NPC Indonesia), Senny Marbun, mengapresiasi keberhasilan tim Indonesia mencapai final dan berkomitmen untuk mengawal persiapan menuju IFCPF World Cup 2026 di Amerika Serikat.
"Saya berjanji Indonesia akan memberikan perlawanan yang sangat luar biasa di Piala Dunia 2026 Amerika Serikat," ujar Senny Marbun.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.