REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mendesak KPK menuntaskan kasus cek pelawat dalam pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia yang melibatkan Nunun Nurbaeti agar tidak menjadi misteri seperti sekarang. Pihaknya tidak takut kalau Nunun buka-bukaan kader Golkar tidak terseret lagi, seperti yang dialami Hamka Yandhu.
"KPK jangan tebang pilih. Tangkap kalau ada lagi kader kami yang terlibat. Karena Golkar itu bukan sebagai bunker koruptor," kata Idrus di sela peluncuran buku karya Muladi di Lemhamnas, Senin (12/12).
Idrus mengingatkan agar KPK jangan sampai terjebak dalam politik tawar-menawar dengan penguasa atau parpol tertentu. Karena Idrus melihat dalam kasus ini sebenarnya cukup mudah menjerat semua pihak yang terlibat dalam penyuapan pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia (DGS BI).
Sebab, semua bukti dan saksi sudah ada, bahkan penerima cek pelawat ada yang sudah dihukum dan bebas. "Kami berharap kepada pimpinan KPK yang baru menuntaskan kasus ini. Ini demi integritas pimpinan KPK yang baru," ujar Idrus.