Rabu 03 Dec 2025 16:26 WIB

Kisah Wisudawan Terbaik UBSI dari Karawang hingga Berkarier di Singapura

Ridzki bekerja penuh waktu secara remote untuk perusahaan yang berbasis di Singapura.

Muhammad Ridzki Nugraha menjadi salah satu wisudawan yang menarik perhatian pada prosesi Wisuda UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif di BSI Convention Center (BSI Convex) Bekasi, Jawa Barat.
Foto: UBSI
Muhammad Ridzki Nugraha menjadi salah satu wisudawan yang menarik perhatian pada prosesi Wisuda UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif di BSI Convention Center (BSI Convex) Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Muhammad Ridzki Nugraha menjadi salah satu wisudawan yang menarik perhatian pada prosesi Wisuda UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif di BSI Convention Center (BSI Convex) Bekasi, Jawa Barat. Lulusan asal Karawang itu dinobatkan sebagai wisudawan terbaik setelah menempuh perjalanan akademik dan karier yang dimulai dari perpustakaan kampus. Wisuda UBSI digelar dari 30 November sampai 5 Desember. 

Ridzki mengenang awal masuknya ke Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Karawang. Bukan gedung atau kelas yang memikat perhatiannya, tetapi perpustakaan. Ia menyebut ruang sunyi itu sebagai tempat yang membantunya menemukan ritme belajar.

“Itu ruang favorit saya selama kuliah. Tenang dan jujur dalam membentuk seseorang,” kata Ridzki.

Ia memilih Program Studi Sistem Informasi karena melihat kombinasi logika teknologi dan manajemen. Dua mata kuliah unggulannya, Web Programming dan Project Management, diakuinya menjadi fondasi yang membantu ketika ia mulai bekerja sebagai software engineer.

“Tidak ada kebingungan saat terjun ke industri. Semua sudah terlatih sejak di kampus,” ujarnya.

Perjalanan kuliahnya tidak selalu mudah. Ridzki pernah aktif di BEM UBSI kampus Karawang sebagai staf divisi komunikasi dan informasi selama enam bulan sebelum mundur karena jadwal kuliah dan kegiatan kampus yang bertabrakan.

Namun, situasi itu justru membuka jalan baru. Ia kemudian diterima di Program Bangkit Academy yang diinisiasi Google, Tokopedia, dan Traveloka dengan fokus cloud computing. Nilainya mendekati sempurna, lalu ia melanjutkan ke program AWS Restart dan lulus bersertifikat.

Kesempatan lain datang dari kelas Python Code in Place Stanford University. Di sana ia bertemu mahasiswa dari UCLA, Stanford, Harvard, hingga Monash University.

Ia bahkan mendapat tawaran menjadi mentor, tetapi memilih fokus pada magang di perusahaan yang kini mengangkatnya sebagai karyawan tetap. Saat ini, ia bekerja penuh waktu secara remote untuk perusahaan yang berbasis di Singapura.

Ketika terpilih sebagai wisudawan terbaik UBSI kampus Karawang, Ridzki mengaku tidak pernah menargetkannya. “Saya hanya melakukan yang perlu dilakukan setiap hari. Sisanya bonus,” ucapnya.

Ia membagi satu prinsip sederhana untuk mahasiswa lain. “Cintai apa yang kamu kerjakan. Lanjutkan yang sudah dimulai. Selesaikan dengan tanggung jawab,” kata Ridzki.

Ke depan, Ridzki berencana melanjutkan studi S2 dan menargetkan posisi sebagai senior software engineer. Ia tidak menutup kemungkinan kembali melanjutkan pendidikan di UBSI.

Menurutnya, biaya kuliah di kampus tersebut masih relevan dan terjangkau. Ia juga menilai pengalaman belajar bergantung pada cara mahasiswa menyikapi materi perkuliahan. Jika ada yang kurang sesuai, ia biasa mencatat poin penting dan mempelajarinya secara mandiri.

Menurutnya, dunia teknologi menuntut pembelajar yang tidak bergantung sepenuhnya pada kurikulum formal. “Industri berubah cepat. Mahasiswa harus mau menjemput ilmu sendiri,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar lulusan UBSI mampu berperan di sektor nasional maupun global.

“Jangan panik menghadapi perubahan. Tetap belajar hal baru dan up to date seperti video TikTok yang terus bergerak,” harapnya.

Kisah perjalanan Ridzki menunjukkan bahwa mimpi besar dapat tumbuh dari tempat sederhana, perpustakaan, kelas online gratis, atau magang tanpa sorotan. Dari Karawang menuju Singapura, langkahnya menjadi pengingat bahwa konsistensi dan keberanian mengambil kesempatan kecil mampu membuka jalan menuju dunia yang lebih luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement