REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tidak semua mahasiswa kuliah dengan ritme normal. Ada yang pulang kuliah langsung rebahan. Ada yang pulang kuliah lalu bekerja.
Denny Irawan, lulusan Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Solo, yang sejak semester tiga sudah memilih jalur “double life”, kuliah sambil magang menjadi tenaga teknis kampus, tepatnya di BTI sebagai Assistant Technical Support.
Ia datang dari Pacitan, Jawa Timur. Tidak menggebu-gebu, tidak sok heroik, hanya membawa bekal keinginan untuk belajar. “Saya bangga bisa diterima dan menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Indonesia yang sudah terakreditasi Unggul.”
Kalimat itu terdengar seperti seseorang yang sudah membuktikan ucapan lewat tindakan, bukan keharusan untuk terlihat bangga.Ia memilih Sistem Informasi bukan untuk mengikuti tren, tetapi untuk melanjutkan perjalanan lamanya.
Sebelum toga, ada SMK Teknik Komputer dan Jaringan yang jadi fondasi. Sebelum upacara wisuda, ada magang di kampus sendiri. Sebelum predikat cum laude, ada shift pekerjaan yang tetap berjalan meski tugas menumpuk.
“Saya ingin tidak hanya sekadar bisa, tetapi mendalami,” ujarnya dalam keterangan yang dilansir Jumat (28/11/2025). Tidak semua mahasiswa datang untuk lulus. Ada yang datang untuk pulang membawa arah.
Mata kuliah favoritnya banyak, mulai dari Statistika, Web Programming, Mobile Programming, hingga Jaringan Komputer. Di sana ia menemukan sesuatu yang aneh tapi memikat, logika bisa bekerja sama dengan kreativitas.
Saat banyak orang terjebak pada ide besar tapi tak bisa dieksekusi, ia justru menikmati menulis baris-baris kode yang diam tapi bekerja.
Hidupnya bukan hanya teori. Ia freelance sejak semester dua, ikut pelatihan, bootcamp, sertifikasi, MSIB, dan magang di BTI. Dengan polos ia bilang, “Rasanya campur aduk… tidak menyangka bisa meraih cum laude di tengah kesibukan bekerja.”
Banyak orang menunda mimpinya karena sibuk. Denny justru menepati mimpi karena tidak memakai kesibukan sebagai alasan.
Cara belajarnya pun lebih sederhana daripada tips sukses yang sering berseliweran di TikTok. Ia membaginya 50:50, belajar teori setengah, praktik langsung setengah. Tidak muluk, tidak motivasional, hanya jujur. “Menurut saya, di bidang IT, teori tanpa praktik akan sulit berkembang,”ungkapnya.
Rencana masa depannya pun lurus, bekerja sambil lanjut S1 Transfer. Bukan karena ingin gelar cepat, tetapi ingin landasan lebih kuat. Bahkan diam-diam ada mimpi besar yang ia ucapkan pelan, ingin mendapatkan beasiswa S2 dan mengabdi kembali untuk kampusnya. Ia tidak ingin terkenal di luar dulu, ia ingin bermanfaat di rumah sendiri.
Harapan untuk lulusan UBSI lain sederhana tetapi tajam, tidak hanya sukses untuk diri sendiri, tetapi “mengharumkan nama kampus di kancah nasional maupun internasional.” Kata “mengharumkan” terdengar tua, tapi justru itu yang membuatnya jujur.
Sebelum menutup obrolan, Denny meninggalkan satu kalimat yang mungkin harus dibacakan ulang oleh mahasiswa kupu-kupu. “Masa depan dimulai dari apa yang kalian persiapkan hari ini.”
Semarang, Kamis (20/11/2025) penuh toga, kembang gelang, dan jabat tangan. Tetapi Denny Irawan adalah pengingat bahwa masa depan tidak menunggu wisuda; masa depan sudah berjalan bahkan ketika kamu masih mengantri absen kuliah sambil membalas chat pekerjaan.
Sebab ternyata, menjadi dewasa bukan soal umur. Kadang hanyalah soal berani tidak rebahan setelah kelas selesai.