REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tidak semua perjalanan kuliah dimulai dengan rasa percaya diri yang gagah. Ada juga yang datang membawa rasa canggung, khawatir, dan takut ketemu teman baru. Begitu juga Rully Panji Mustiko Pamungkas, mahasiswa jurusan Teknologi Komputer asal Purwokerto dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Purwokerto.
Ia datang ke kampus dengan semangat dan tanda tanya besar di kepala, lalu pulang membawa gelar cum laude di Patrajasa Hotel Semarang, Kamis (20/11/2025).
Rully yang berasal dari UBSI yang dikenal sebagai Kampus Digital Kreatif itu bercerita dengan gaya yang santai tapi matanya berbinar.
“Kesan pertama saya di kampus ini rasa senang semangat dan kebanggaan karena berhasil masuk universitas idaman namun juga dibarengi dengan perasaan canggung khawatir bertemu teman baru dan takut tidak mampu menyesuaikan diri,”ungkapnya.
Ada banyak mahasiswa yang datang dengan mimpi, tapi sedikit yang mau mengakui bahwa mimpi juga kadang datang dengan ketakutan. Rully memilih jurusan Teknologi Komputer bukan karena ikut teman bukan karena kepepet, tapi soal hati “Karena saya passion memilih jurusan teknologi komputer” ujarnya.
Passion mungkin terdengar klise, tapi tidak untuk mahasiswa yang mau begadang berkali-kali hanya untuk menyelesaikan baris kode yang tidak mau patuh.
Dari semua mata kuliah yang dilewatinya, ada satu kelas yang meninggalkan jejak di kepalanya “Untuk mata kuliah yang paling terkesan adalah mobile programming dalam matakuliah itu tentang pembuatan aplikasi dengan flutter multiplatform dengan cepat dan tampilan menarik.”
Bisa jadi Flutter yang membuatnya jatuh cinta pada masa depan. Bisa juga karena dosennya enak. Tapi pasti karena Rully memang betah berada di tengah masalah yang bisa diselesaikan dengan logika.
Selain kuliah, Rully ikut Himpunan Mahasiswa Teknologi Komputer. Ia tidak banyak bercerita soal organisasi, tapi cukup untuk tahu bahwa hidupnya tidak hanya penuh tugas, tapi juga pertemanan dan rapat yang sering molor.
Ketika nama Rully diumumkan sebagai peraih wisudawan terbaik UBSI, ia mengaku dadanya rasanya penuh.
“Bangga lega dan bersyukur. Ketika dinyatakan sebagai peraih wisudawan terbaik saya merasa sangat bangga dan bersyukur. Itu menjadi momen yang membuktikan bahwa konsistensi disiplin dan usaha yang saya lakukan selama masa studi tidak sia sia.”
Tapi ia tidak berhenti di situ. Penghargaan justru dianggapnya sebagai awal dari tantangan baru “Penghargaan itu bukan akhir tetapi awal dari tanggung jawab untuk tetap memberikan yang terbaik.”
Ada mahasiswa yang setelah lulus langsung santai. Ada juga yang langsung panik. Rully memilih berada di tengah tengah tetap tenang tapi sigap. Untuk kunci IPK tinggi, ia tidak bertele tele “Kunci nilai tinggi itu konsistensi.”
Tipsnya sederhana seperti resep masakan kost yang hemat tapi mengenyangkan “Buat jadwal belajar yang teratur catat poin penting setiap selesai kuliah pahami konsep bukan hafalan dan jaga keseimbangan antara belajar dan istirahat. Dengan ritme yang terjaga nilai bagus biasanya mengikuti.” Tidak keren seperti quotes motivasi, tapi justru itu yang membuatnya nyata.
Setelah lulus, Rully sedang mencari pekerjaan. Ada keinginan untuk lanjut kuliah S2, tapi ia jujur bahwa pikirannya belum bulat “Untuk kedepan saya masih ragu-ragu ada keinginan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Ia bahkan kepikiran ambil jurusan lain di UBSI. Orang pintar bukan hanya yang tahu jawabannya. Kadang justru mereka yang tahu kapan harus diam dulu.
Soal pengajaran di kampus, ia menilai objektif dan to the point “Sistem pengajaran di UBSI sudah cukup baik. Dosen menyampaikan materi dengan jelas dan banyak praktik yang membantu pemahaman. Meski begitu pembaruan materi sesuai perkembangan teknologi tetap perlu ditingkatkan.” Saran yang manis dan pedas dalam satu kalimat. Mirip sambal bawang.
Harapannya kepada sesama lulusan terasa seperti pesan dari teman seangkatan yang tidak ingin teman-temannya tersesat. “Saya berharap para lulusan bisa terus berkembang dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri yang terus berubah. Jangan berhenti belajar tetap meningkatkan keterampilan dan mampu membawa nama baik kampus melalui kontribusi nyata di dunia kerja.”
Untuk temanp-teman yang masih duduk di bangku kuliah, pesannya ringan tapi menusuk ke tulang. “Tetap semangat teruslah belajar dengan konsisten dan jangan takut mencoba hal baru. Nikmati prosesnya bangun relasi manfaatkan fasilitas kampus sebaik mungkin. Yang terpenting jangan mudah menyerah setiap usaha kecil akan membawa hasil besar di kemudian hari.” Pesan ini terasa seperti pelukan tanpa perlu disentuh.
Rully mungkin tidak menyadari, tapi dari cara ia menjawab, kita bisa melihat masa depan. Tidak berisik, tidak dramatis, tapi bergerak pelan dengan logika yang konsisten seperti coding yang akhirnya berhasil setelah ratusan error.