REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA TENGAH -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan jajaran petinggi TNI menyaksikan pelaksanaan Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) di Bandara Depati Amir, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (18/11/2025) malam WIB. Penerbangan pertama menggunakan pesawat CN-295 menerjunkan 13 personel Denmatra 1 dan kemudian pesawat yang sama menerjunkan 10 personel Brigif 18 Trisula Kostrad.
KDOL merupakan latihan infiltrasi ke daerah musuh yang dilangsungkan pada malam hari. Pantauan Republika di lokasi, penerjun mendarat di beberapa sejumlah titik Bandara Depati Amir dalam kondisi gelap. Penerjunan berlangsung sekitar pukul 19.20 sampai 19.40 WIB.
"Total 23 penerjun, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. KDOL ini adalah suatu komando dan kendali dalam sebuau operasi, secara umum tugasnya adalah mengamankan dan clearance kendali linud, sebelum unsur-unsur besar mendarat," kata Kapuspen TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah kepada Republika.
Menurut dia, KDOL selain melatih dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI, juga untuk menguji kesiapsiagaan alutsista serta mengukur kesiapsiagaan satuan-satuan di TNI. Meski begitu, Freddy mengakui, KDOL dihelat di Bandara Depati Amir memang terkait dengan instruksi Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, yang meminta pengawasan penyelundupan nikel keluar negeri diperketat.
"Ini juga tugas-tugas operasi militer selain perang (OMSP) menyikapi arahan Bapak Presiden sudah jelas men-declare bahwa kegiatan-kegiatan ilegal di Kepulauan Bangka, Bapak Panglima TNI memberikan instruksi melaksanakan penguatan dan legitimasi OMSP bekerja sama dengan unsur-unsur kementerian lembaga terkait," ucap Freddy.