Jumat 07 Nov 2025 21:57 WIB

Polisi Dalami Dugaan Bullying dalam Ledakan di SMAN 72 Jakarta 

Total ada 54 korban akibat peristiwa ledakan tersebut.

Rep: Bayu Adji P / Red: Fitriyan Zamzami
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri melakukan olah TKP di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri melakukan olah TKP di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025). Termasuk mengenai pelaku yang menyebabkan ledakan terjadi ketika para siswa laki-laki tengah sholat jumat di masjid sekolah.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman terkait kasus itu. Penyelidikan juga dilakukan untuk memastikan pelaku dan dugaan perundungan (bullying) yang menjadi penyebab dalam peristiwa ledakan tersebut. 

Baca Juga

"Ini juga masih kita dalami," kata dia, Jumat malam.

Menurut dia, polisi sedikit mengalami hambatan dalam melakukan pendalaman. Salah satunya ketika melakukan pendalaman kepada para saksi. Pasalnya, rata-rata saksi dalam kejadian itu menjadi korban ledakan.

"Karena saksi-saksi yang ada juga adalah menjadi korban dan butuh pemulihan dalam penanganan medis. Jadi, kemungkinan secara paripurna, kemudian besok Bapak Kapolda yang akan menyampaikan," kata Budi.

photo
Personel Brimob berjaga di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). - (Republika/Thoudy Badai)

Ia menyatakan, saat ini masih ada 33 korban yang menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Beberapa korban mengalami luka bakar dan mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan.

"Ada luka bakar, luka goresan, termasuk banyak dari siswa ini yang sedikit banyak terganggu pendengarannya, karena dentuman ledakan itu sangat dekat dalam suatu ruangan," ujar dia.

Ia menyatakan, total ada 54 korban akibat peristiwa ledakan tersebut. Dari 54 korban, sebanyak 21 orang sudah diperkenankan kembali ke rumahnya masing-masing, karena hanya mengalami luka ringan dan sedikit mengalami gangguan pendengaran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement